Dari Ibnu Abbas RA, katanya Rasulullah SAW bersabda : “ Allah melaknat orang laki-laki yang meniru perempuan dan orang perempuan yang meniru laki-laki”. ( HR. Bukhari)
Berupaya membuat pertunjukan yang menarik, seyogianya tidak mengabaikan tata nilai religius. Bukankah pelaku-pelakunya adalah otang-orang yang beragama. Banyak pula yang muslim.
Sangat disayangkan, upaya menarik minat penonton dilakukan dengan melanggar kaidah-kaidah agama. Seakan-akan terjadi pemisahan antara aktivitas dan kreativitas dengan kehidupan beragama. Padahal, apapun yang dapat kita lakukan, sesungguhnya semata-mata atas anugerah Allah SWT.
Sungguh ironis, peluang dan kemampuan untuk berkreasi dan beraktivitas yang diberikan Allah SWT, justeru dilakukan dengan cara yang mendatangkan laknat-Nya. Memang untuk melakukan hal-hal yang berkwalitas, dibutuhkan kecerdasan. Kecerdasan si pembuat, pelaku dan juga kecerdasan penikmat/penonton.
Penyuguhan pertunjukan media massa yang mengandung nilai-nilai religius, memberikan kontribusi besar untuk makin tumbuhnya kehidupan beragama. Kehidupan berladaskan nilai-nilai agama memberi rasa nyaman untuk semua. Kita semua membutuhkan kenyamanan itu. Karenanya, laknat Allah patut dijauhi.
Pekanbaru, 3 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar