Imam Muslim mempunyai guru hadits sangat banyak. Diantaranya adalah Usman bin Abi Syaibah, Abu Bakar bin Syaibah, Syaiban bin Farukh, Abu Kamil Al-Juri, Zuhair bin Harab, ‘Amar An-Naqid, Muhammad bin Musanna, Muhammad bin Yasar, Harun bin Sa’id Al-Aili, Qutaibah bin Sa’id dan lain sebagainya.
Banyak para ulama yang meriwayatkan
hadits dari Muslim, bahkan diantaranya terdapat ulama besar yang sebaya dengan
dia. Diantaranya Abu Hatim ar-Razi, Musa bin Harun, Ahmad bin Salamah, Abu Bakar
bin Khuzaimah, Yahya bin Said, Abu Awanah al-Isfarayini, Abi Isa at-Tirmidzi,
Abu Amar Ahmad bin Al-Mubaraq Al-Mustamli, Abul Abbas Muhammad bin Ishaq bin
As-Sarraj, Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan Al-Faqih Az-Zahid. Nama terakhir ini
adalah perawi utama bagi Shahih Muslim. Dan Masih banyak lagi muridnya yang
lain.
Apabila Imam Bukhari sebagai ahli
hadits nomor satu, ahli tentang ilat-ilat (cacat) hadits dan seluk beluk hadits
dan daya kritiknya sangat tajam, maka Muslim adalah orang kedua setelah Bukhari, baik dalam ilmu,
keistimewaan dan kedudukannya. Hal ini tidak mengherankan, karena Muslim adalah
salah satu dari muridnya.
Al-Khatib Al-Baghdadi berkata:”
Muslim telah mengikuti jejak Bukhari, mengembangkan ilmunya dan mengikuti
jalannya”.
Pernyataan ini bukanlah menunjukkan
bahwa Muslim hanya seorang pengikut saja. Sebab ia mempunyai cirri khas
tersendiri dalam menyusun kitab, serta memperkenalkan metode baru yang belum
ada sebelumnya.
Imam Muslim mendapat pujian dari
ulama hadits dan ulama lainnya. Al-Khatib Al-Baghdadi meriwayatkan dari Ahmad
bin Salamah, katanya:” Saya melihat Abu Zur’ah dan Abu Hatim selalu
mengutamakan Muslim bin Al-Hajjaj daripada guru-guru hadits lainnya”.
Ishak bin Mansur Al-Kausaj berkata
kepada Muslim:”Kami tidak akan kehilangan kebaikan selama Allah menetapkan
engkau bagi kaum muslimin”.
Ishak bin Rahawaih pernah
mengatakan:”Adakah orang lain seperti Muslim? Ibnu Abi Hatim mengatakan:”
Muslim adalah penghafal hadits. Saya menulis hadits dari dia di Ray”. Abu
Quraisy berkata:” Di dunia ini, orang yang benar-benar ahli hadits hanya empat
orang. Diantaranya adalah Muslim”. Maksudnya, ahli hadits terkemuka dimasa Abu
Quraisy. Sebab ahli hadits itu cukup banyak jumlahnya.
(Sumber: Shahih Bukhari-Muslim,
Penerbit Jabal, Bandung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar