Afif Abdul Fattah Thabarah
mengatakan:” Menyiramkan air ke wajah dan kedua tangan lima kali dalam sehari
semalam ketika berwudhu’ akan membuat
ujung-ujung saraf kulit mengencang, lalu mengendur lagi seperti sedia kala. Proses
mengencang- mengendur ini menambah denyut jantung, memperlancar metabolisme
tubuh, memperkuat pernafasan, dan menambah penyerapan oksigen dan pembuangan karbondioksida. Dengan
begitu, saraf-saraf motorik akan mendapatkan stimulus yang akan diteruskan
keseluruh saraf jantung, paru-paru, dan lambung. Ada juga yang diedarkan
keseluruh anggota tubuh dan berbagai kelenjar yang ada dalam tubuh.
Faedah mencuci wajah, kedua tangan,
dan kedua telinga nyata sekali. Sebab, wajah dan bagian-bagian tubuh yang
terbuka gampang sekali terjangkiti penyakit kulit dan terbakar. Mencuci
bagian-bagian itu beberapa kali dalam sehari adalah upaya preventif yang
terbaik. Nyata sekali bahwa banyak kuman-kuman penyakit yang menyusup kedalam
tubuh lewat pori-pori kulit. Tidak diragukan lagi bahwa mencucinya berulang-ulang
adalah upaya preventif ringan yang signifikan.
Seperti itu pula halnya dengan
kuman-kuman penyakit yang masuk melalui mulut. Kuman-kuman itu masuk karena
seseorang memasukkan tangannya yang kotor ke dalam mulut. Jika tangan sering
dicuci dan selalu dalam keadaan bersih, sungguh itu adalah upaya preventif
terbaik dari berbagai penyakit pencernaan (seperti cacingan yang disebabkan
cacing gastrointestinal), typhoid dan poliomyelitis yang lebih dikenal dengan
polio. Penyakit-penyakit ini menyerang tubuh dari jalan tangan yang kotor.
Selain itu, praktik wudhu’ juga menjaga
mata dari penyakit trachoma. Sebab, mata selalu dicuci dengan air yang bersih beberapa
kali dalam sehari. Demikian pula halnya dengan menghirup dan mengeluarkan
kembali air lewat hidung. Diantara faedahnya adalah membersihkan rongga hidung
dari berbagai kuman yang menempel didalamnya. {Sumber: Shalat Penuh
Makna(Nazharat fi Ma’anish Shalah), Abdul Karim Muhammad Nashr}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar