Diantara peristiwa yang terjadi sebelum kelahiran Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam adalah kisah pasukan gajah. Untuk
mengetahui peristiwa sejarah, ada baiknya kita merujuk kepada sumber resmi.
Untuk itu, saya kutip Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW oleh Kantor Bimbingan
dan penyuluhan orang asing Zulfi yang dicetak dan diedarkan oleh Departemen
Agama, Wakaf Dan Bimbingan, Kerajaan Arab Saudi.
Ringkasan kisah pasukan gajah adalah ketika Abrahah Al-Habsyi
gubernur Yaman melihat bangsa Arab berbondong-bondong ke Mekkah untuk
menunaikan haji. Maka ia membangun gereja besar di Shan’a dan ia ingin
mengalihkan bangsa Arab untuk menunaikan ibadah haji disana. Hal ini didengar
oleh seseorang dari Bani Kinanah, salah satu suku Arab, lalu ia memasuki gereja
tersebut dan melumuri temboknya dengan kotoran.
Tatkala mengetahui hal itu, Abrahah berkobar marah dan segera
berangkat menuju Ka’bah dengan membawa pasukan yang berjumlah 60.000 personel
untuk menghancurkan Ka’bah. Ia memilih untuk dirinya seekor gajah yang paling
besar, sementara pada pasukannya terdapat 9 ekor gajah. Ia melanjutkan
perjalanannya hingga hampir tiba di kota Mekkah. Disana pasukannya bersiap-siap
untuk memasuki kota Mekkah, namun gajah-gajah tersebut diam dan tidak mau
beranjak maju ke Mekkah. Ketika mereka mengarahkannya ke arah lain, gajah-gajah
tersebut bangkit dan bergegas melangkah. Namun, ketika mereka palingkan ke
Ka’bah lagi, gajah-gajah tersebut kembali diam tak bergerak.
Ketika itulah Allah mengutus kepada mereka burung-burung
Ababil (yang berbondong-bondong) untuk melempari mereka dengan batu yang
berasal dari tanah yang terbakar, dan membuat mereka seperti daun-daun yang
dimakan ulat. Setiap burung membawa tiga buah batu, satu di paruh dan yang dua
lainnya di kedua kakinya. Mereka laksana kambing curian, dan tiada seorangpun
dari mereka yang terkena batu tersebut melainkan anggota tubuhnya
terpotong-potong untuk kemudian hancur. Mereka berhamburan keluar dan
berguguran dijalan. Sedangkan Abrahah sendiri terserang penyakit yang membuat
ujung-ujung jarinya rontok, dan ia sampai ke Shan’a dalam kondisi seperti anak
burung. Hingga akhirnya ia pum menemui ajalnya.
Sedangkan kaum Quraisy, mereka berpencar-pencar dijalan-jalan
setapak yang ada pada kaki gunung dan berlindung di gunung-gunung. Mereka
mengkhawatirkan diri mereka dari pasukan Abrahah.Tatkala peristiwa itu menimpa
pasukan Abrahah, barulah mereka mulai kembali kerumah mereka masing-masing
dengan selamat. Peristiwa ini terjadi 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
(Pekanbaru, Nopember, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar