Rabu, 07 November 2012

Kisah Pasukan Gajah (Sejarah Ringkas Nabi Muhammad SAW)


Diantara peristiwa yang terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam adalah kisah pasukan gajah. Untuk mengetahui peristiwa sejarah, ada baiknya kita merujuk kepada sumber resmi. Untuk itu, saya kutip Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW oleh Kantor Bimbingan dan penyuluhan orang asing Zulfi yang dicetak dan diedarkan oleh Departemen Agama, Wakaf Dan Bimbingan, Kerajaan Arab Saudi.
Ringkasan kisah pasukan gajah adalah ketika Abrahah Al-Habsyi gubernur Yaman melihat bangsa Arab berbondong-bondong ke Mekkah untuk menunaikan haji. Maka ia membangun gereja besar di Shan’a dan ia ingin mengalihkan bangsa Arab untuk menunaikan ibadah haji disana. Hal ini didengar oleh seseorang dari Bani Kinanah, salah satu suku Arab, lalu ia memasuki gereja tersebut dan melumuri temboknya dengan kotoran.

Tatkala mengetahui hal itu, Abrahah berkobar marah dan segera berangkat menuju Ka’bah dengan membawa pasukan yang berjumlah 60.000 personel untuk menghancurkan Ka’bah. Ia memilih untuk dirinya seekor gajah yang paling besar, sementara pada pasukannya terdapat 9 ekor gajah. Ia melanjutkan perjalanannya hingga hampir tiba di kota Mekkah. Disana pasukannya bersiap-siap untuk memasuki kota Mekkah, namun gajah-gajah tersebut diam dan tidak mau beranjak maju ke Mekkah. Ketika mereka mengarahkannya ke arah lain, gajah-gajah tersebut bangkit dan bergegas melangkah. Namun, ketika mereka palingkan ke Ka’bah lagi, gajah-gajah tersebut kembali diam tak bergerak.
Ketika itulah Allah mengutus kepada mereka burung-burung Ababil (yang berbondong-bondong) untuk melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar, dan membuat mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat. Setiap burung membawa tiga buah batu, satu di paruh dan yang dua lainnya di kedua kakinya. Mereka laksana kambing curian, dan tiada seorangpun dari mereka yang terkena batu tersebut melainkan anggota tubuhnya terpotong-potong untuk kemudian hancur. Mereka berhamburan keluar dan berguguran dijalan. Sedangkan Abrahah sendiri terserang penyakit yang membuat ujung-ujung jarinya rontok, dan ia sampai ke Shan’a dalam kondisi seperti anak burung. Hingga akhirnya ia pum menemui ajalnya.
Sedangkan kaum Quraisy, mereka berpencar-pencar dijalan-jalan setapak yang ada pada kaki gunung dan berlindung di gunung-gunung. Mereka mengkhawatirkan diri mereka dari pasukan Abrahah.Tatkala peristiwa itu menimpa pasukan Abrahah, barulah mereka mulai kembali kerumah mereka masing-masing dengan selamat. Peristiwa ini terjadi 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
(Pekanbaru, Nopember, 2012)

Tidak ada komentar: