Apapun yang kita lakukan, akan selalu ada tanggapan dari
orang-orang disekeliling. Tanggapan itu, ada yang mendukung ada pula yang
menyalahkan. Akan sangat melelahkan jika kita sangat terpengaruh oleh
tanggapan-tanggapan tersebut. Boleh jadi, kita akan ragu-ragu dalam
beraktivitas apalagi berkreasi. Oleh sebab itu, perlu ada sebuah pegangan yang
kuat di dalam diri.
Luqman Hakim telah menasehati anaknya tentang sikap manusia
dan ucapan mereka., katanya :” Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari
percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan
melainkan kepada Allah SWT saja. Barangsiapa mengenal kebenaran, itulah
yang menjadi pertimbangannya dalam
tiap-tiap satu.”
Uswah, Bulletin Dakwah & Informasi Pusdai Jawa Barat menceritakan
tentang kisah Luqman Al-Hakim dan anaknya tersebut. Dalam sebuah riwayat diceritakan, pada suatu
hari Luqman Hakim telah masuk kedalam pasar dengan menaiki seekor himar,
manakala anaknya mengikuti dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, setengah
orangpun berkata : “ Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan
anaknya dibiarkan berjalan kaki.”
Setelah mendengarkan desas desus dari orang ramai, maka
Luqman pun turun dari himarnya lalu diletakkan anaknya diatas himar itu. Melihat
yang demikian, maka orang dipasar itu berkata pula :” Lihat, orang tuanya
berjalan kaki sedang anaknya seenaknya menaiki himar itu, sungguh kurang adab
anak itu.”
Sebaik sahaja mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik
ke atas belakang himar bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai pula
berkata lagi :” Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, adalah sungguh
menyiksa himar itu.”
Oleh karena tidak suka mendengar percakapan orang, maka
Luqman dan anaknya turun dari himar. Kemudian terdengar lagi suara orang
berkata : “ Dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak dikendarai”.
Dalam perjalanan mereka pulang kerumah, Luqman Hakim telah
menasehati anaknya tentang sikap manusia dan ucapan mereka., katanya :”
Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang
yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah SWT
saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap satu.”
Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya :”
Wahai anakku, tuntutlah rezki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir.
Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga
perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah
tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (kepribadiannya),
dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka
merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya.(Uswah, Bulletin Dakwah &
Informasi Pusdai Jabar)
Pekanbaru, Nopember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar