Rabu, 14 Januari 2015

Kisah Abu Hanifah Dan Orang Majusi



Banyak kisah tentang luar biasanya pengaruh perilaku seorang tokoh agama. Dengan perilaku yang terjaga, orang-orang yang berhubungan dengan tokoh agama tersebut akhirnya menemukan kebenaran. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita senantiasa berusaha menjaga perilaku sesuai dengan tuntunan agama. Apalagi ketika sudah dianggap sebagai pemuka agama.

Salah satu kisah keteladanan diperlihatkan oleh Abu Hanifah. Kisah ini di ceritakan dalam buku” Shalat Penuh Makna, Abadul Karim Muhammad Nashr”.

Diriwayatkan bahwa Abu Hanifah punya piutang di tangan seseorang yang beragama majusi. Abu Hanifah pergi kerumahnya untuk menagihnya. Ketika sampai di depan pintu rumah orang majusi itu, sandal Abu Hanifah terkena kotoran. Abu Hanifah melepas sandalnya, dan bersamaan dengan itu, kotoran yang semula melekat di sandalnya terbang dan menempel di dinding rumah orang majusi itu.

Abu Hanifah kebingungan seraya bergumam:” Jika aku membiarkan kotoran itu, niscaya itu membuat buruk dinding rumah orang majusi ini. Namun, jika aku mengeriknya, sebagian tanah yang menutupi dinding ini pasti akan terkelupas”. Maka, Abu Hanifah mengetuk pintu rumah itu dan keluarlah budak perempuan milik orang majusi itu. Kepadanya Abu Hanifah berkata:” Katakan kepada tuanmu, Abu Hanifah menunggu di depan pintu”. Orang majusi itupun keluar. Dia mengira Abu Hanifah datang untuk menagih hutang. Dia pun mencari-cari alasan. 

Maka, Abu Hanifah berkata:” Kesinilah! Ada sesuatu yang lebih penting.” Lantas Abu Hanifah bercerita perihal dinding rumah orang majusi itu. Abu Hanifah menanyakan cara yang terbaik untuk membersihkan dinding itu kepadanya. Orang majusi itu menjawab:” Saya akan memulai dengan membersihkan diri dulu.” Orang majusi itu masuk Islam, seketika.

Pelajaran dari kisah ini, lantaran Bu Hanifah menjaga diri dari menzhalimi orang majusi dengan kezhaliman yang kecil, orang majusi itu pun berpindah dari kekafiran kepada iman. ( Shalat Penuh Makna, Abdul Karim Muhammad Nashr)
Pekanbaru, Januari 2015

Tidak ada komentar: