Rabu, 03 Desember 2014

Bulan Terbelah Di Zaman Nabi Muhammad SAW



Banyak mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi wasallam. Salah satu diantaranya adalah terbelahnya bulan menjadi dua. Sebagai seorang muslim, tentu kita mayakini kejadian tersebut. Kejadian terbelahnya bulan, dijelaskan dalam “Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir”.
Terbelahnya bulan telah terjadi dizaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam dan termasuk salah satu mukjizat yang hebat. Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik:
Penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar memperlihatkan mukjizat kepada mereka. Lalu Nabi memperlihatkan kepada mereka bulan yang terbelah dua sehingga mereka melihat celah luas diantara keduanya.

Hadits ini turut pula diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Al-Hafizh Abu Bakar Al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar berkata mengenai firman Allah SWT,” Telah dekat kiamat itu dan telah terbelah bulan”:
Dan sungguh hal itu telah terjadi di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, terbelah menjadi dua potong. Satu bagian dibawah gunung dan satu bagian lagi dibelakangnya. Lalu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Ya Allah! Saksikanlah”.
Demikianlah hadits ini diriwayatkan  pula oleh Imam Muslim dan Tirmidzi dari beberapa jalan dan mengatakan,”Hadits ini hasan dan sahih”. Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud,” Bulan telah terbelah di zaman Rasulullah menjadi dua bagian”, sehingga orang-orang ketika itu melihatnya, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Saksikanlah oleh kalian”. Hadits ini turut pula diriwayatkan  oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Sufyan bin Uyainah. Imam Baihaqi meriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud berkata,”Telah terbelah bulan di kota Mekah menjadi dua bagian. Para kafir Quraisy penduduk Mekah mengatakan,”Ini adalah sihir yang dilakukan terhadap kamu oleh Ibnu Abi Kabsyah. Tunggulah para pelancong. Bila mereka melihat yang kalian lihat maka ini adalah benar. Bila mereka tidak melihat seperti yang kalian lihat maka ini adalah sihir yang diperdayakan kepadamu”. Perawi berkata,” Kemudian para pejalan ditanya”. Perawi berkata,” Mereka adalah pejalan yang datang dari setiap arah, lalu mereka mengatakan,’Kamipun melihatnya’. Hadits tersebut turut pula diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari hadits Mughirah, namjun ada tambahannya, yaitu, “Maka Allah SWT menurunkan wahyu, Telah datang saat itu dan telah terbelah bulan”. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, Nopember 2014.

Tidak ada komentar: