Sebuah keberuntungan besar bagi kita ketika masih dapat
menjalani kehidupan ini bersama orang tua, apalagi bersama ibu. Namun, kita
sepatutnya berusaha sungguh-sungguh menjaga perilaku. Jangan sampai membuat Ibu
merasa tidak nyaman. Perlu benar-benar dijaga agar Ibu tidak sampai mendoakan
yang tidak baik.
Sebuah kisah nyata, ditulis dalam sebuah buku “Kisah-Kisah
Teladan Bakti Anak Kepada Ibu Bapak, Ibrahim bin Abdullah Musa Al Hazimi”. Doa
seorang Ibu menjadi sebab terpotongnya kaki seseorang yaitu Az-Zamakhsyari. Nama
asal Az-Zamakhsyari adalah Mahmud bin Umar bin Ahmad bin Jarullah. Dia seorang
yang ahli dalam ilmu nahwu, bahasa Arab dan tafsir. Dia tidak mengikuti mazhab
tertentu.
Diriwayatkan bahwa ad-Damghani, seorang ahli kalam dan ahli fikih,
pernah bertanya kepada Az-Zamakhsyari mengenai apa yang menyebabkan dia
terpotong kakinya. Dia menjawab:” Doa ibuku”.
Ceritanya begini. Dulu ketika kecil, saya mempunyai
burung-burung kecil. Saya ikat burung-burung tadi dengan seutas tali. Tiba-tiba
burung tadi lepas dari tanganku dan terbang, lalu masuk sebuah lobang. Saya
tarik benang yang mengikat burung tadi hingga putus kakinya. Ibu merasa kasihan
dengan burung itu. Lalu berkata:” Kelak Allah akan memutus kakimu seperti
terputusnya kaki burung itu”.
Kemudian, tatkala saya pergi ke Bukhara untuk menuntut ilmu,
ditengah jalan saya terjatuh dari hewan tungganganku. Kakiku patah yang butuh
diamputasi. Akhirnya kakiku diamputasi. (Kisah-Kisah Teladan Bakti Anak kepada
Ibu Bapak, Ibrahim bin Abdullah Musa Al Hazimi)
Begitu besarnya pengaruh doa seorang ibu. Sepatutnya kita
berhati-hati. Sebagai anak, kita berupaya membuat orang tua nyaman sehingga
tidak keluar ucapan apalagi doa yang berakibat buruk. Sebagai ibu, kita juga
patut menjaga ucapan. Tentu tidak ada seorang ibu pun yang menginginkan anaknya
mendapat kesulitan.
Pekanbaru, Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar