Rabu, 05 November 2014

Berhasil Lulus Ujian Berkat Doa Ibu



Suatu ketika dulu, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti ujian kedinasan. Ujian ini menentukan seseorang untuk dapat mengikuti pendidikan jenjang karir. Sebenarnya, saya sudah pernah mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan tersebut tanpa testing. Namun gagal dengan sebab yang tak jelas. 

Ketika akan mengikuti ujian tersebut, saya sengaja singgah di kota tempat domisili orang tua. Saya bekerja di sebuah kota Kabupaten. Sedangkan orang tua saya berdimisili di Ibu kota Propinsi. Tempat ujiannya di ibukota propinsi lain. Sarana transportasi dari kota tempat saya bekerja ke kota tempat ujian, tersedia. Baik melalui laut maupun udara. Kesempatan singgah di kota tempat domisili orang tua, saya gunakan untuk bersilaturrahmi dan memohon doa.

Peserta ujian dari propinsi tempat saya bekerja berjumlah sekitar belasan orang. Ada empat propinsi yang mengirimkan karyawan untuk mengikuti ujian tersebut. Ujian dilaksanakan oleh institusi tingkat nasional.
Beberapa waktu kemudian, saya mendapat panggilan langsung dari pusat untuk mengikuti pendidikan. Ternyata saya lulus seleksi dan satu-satunya yang lulus tak bersyarat. Karenanya dapat langsung mengikuti pendidikan di Ibukota.


Kabar gembira ini saya sampaikan ke orang tua. Ketika akan berangkat mengikuti pendidikan di Ibukota, sekali lagi saya sengaja singgah lagi di kota tempat domisili orang tua. Padahal, jaraknya semakin jauh dan ongkosnya jadi lebih banyak. 

Pandidikan berlangsung selama 7 minggu. Alhamdulillah, saya berhasil menyelesaikannya dengan nilai baik. Lulus dengan nilai baik itu merupakan syarat untuk dapat menempati posisi lebih tinggi.

Ketika pulang, saya tetap memilih melalui kota tempat domisili orang tua. Setelah beberapa hari dirumah orang tua, barulah saya pulang ke kota tempat saya bekerja. Tidak lama kemudian, saya mendapat kesempatan menduduki jabatan setingkat lebih tinggi dan bertugas di Ibukota Propinsi.

Terima  kasih ibu. Doa mu senantiasa kami butuhkan. Karena itu, jangan pernah berhenti berdoa untuk kebaikan kami.
Pekanbaru, Oktober 2014

Tidak ada komentar: