Kisah-kisah yang berhubungan dengan Ka’bah dan Mekah, selalu
menarik perhatian. Kisah tersebut dapat menjadi motivasi untuk terus menegakkan
ajaran Islam. Salah satu kisah tersebut, adalah tentang burung Ababil. Burung
ini memporak-porandakan pasukan bergajah Abrahah.
Didalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa Ababil
ialah kawanan yang banyak sekali, yang datang dari segala penjuru. Ibnu Hisyam
mengatakan:” Orang-orang Arab tidak pernah menggunakan kata itu dalam bentuk
tunggal”. Akan tetapi Imam Nasa’i telah berkata:” Aku pernah mendengar sebagian
ahli nahwu mengatakan bahwa bentuk tunggal dari Ababil itu adalah iibil”.
Adapun mengenai sijjil, Ibnu Hisyam mengatakan:” Yunus
an-Nahwi dan Abu Ubaidah mengabarkan kepadaku bahwa dikalangan warga Arab, kata
itu berarti ‘keras sekali’.” Namun sebagian ahli tafsir ada yang menyebutkan,
bahwa kata itu merupakan gabungan dua kata Parsi, warga Arab menjadikannya satu
kata. Kata itu ialah sinju dan jillu. Yang pertama berarti batu dan kedua
berarti tanah. Maka arti ini seperti yang telah dikatakan oleh Ibnu Abbas bahwa
sijjil adalah batu yang terbuat dari tanah. Sedangkan al-‘ashfu berarti daun
tanaman atau daun kubis bila dimakan oleh hewan, kemudian berubah menjadi
kotoran. (Ringkasan tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar