Rabu, 08 Oktober 2014

Keutamaan Surat Al-Baqarah



Memahami keutamaan surat-surat di dalam Al-Qur’an, akan semakin memberi dorongan untuk membaca, mempelajari dan melaksanakannya. Al-Qur’an itu sememangnya untuk dibaca, dipelajari dan dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan didunia ini. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita memotivasi diri untuk terus belajar dan mengajarkan Al-Qur’an.
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir telah memberikan penjelasan tentang keutamaan surat al-Baqarah. Mudah-mudahan dengan memahami keutamaannya, kita semakin berusaha mengamalkannya sungguh-sungguh. Begitu juga dengan surat-surat lainnya.
Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i meriwayatkan dari hadits Sahl bin Abi Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda:” Janganlah kamu menjadikan rumahmu sebagai kuburan. Sesungguhnya rumah yang dibacakan padanya surah al-Baqarah tidak akan dimasuki setan”. Menurut Tirmidzi, hadits ini hasan dan sahih.

Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah meriwayatkan dari hadits Abdul Hamid bin Ja’far dengan sanadnya dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam mengirim utusan dalam jumlah tertentu. Beliau memeriksa seluruhnya, lalu memeriksa satu demi satu, apakah ada Al-Qur’an yang dibawanya. Beliau menghampiri orang yang paling muda usianya seraya bersabda:” Hai Fulan! Apa yang kamu bawa? Dia menjawab:” Aku membawa anu dan anu serta surat al-Baqarah”. Nabi bersabda:” Kamu membawa surah al-Baqarah? Dia menjawab:” Benar”. Nabi bersabda:” Pergilah, dan kamu sebagai pemimpin utusan”. Orang yang paling terpandang diantara utusan itu berkata:” Tiada yang menghalangi ku untuk mempelajari surat al-Baqarah kecuali kekhawatiranku kalau-kalau aku tidak dapat mengamalkannya”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Pelajarilah dan bacalah Al-Qur’an. Sesungguhnya Al-Qur’an bagi orang yang mempelajari, membaca dan mengamalkannya adalah seperti kantong yang berisi kesturi. Ia akan menyebarkan wanginya pada setiap tempat. Adapun orang-orang yang mempelajarinya, lalu dia tidur sedang Al-Qur’an dalam benaknya, adalah seperti kantong yang diikat karena didalamnya ada kesturi.” Ini hadits hasan.
Al-Bukhari meriwayatkan dari Usaid bin Hadhir r.a, dia berkata:” Pada suatu malam, tatkala dia membaca surah al-Baqarah, sementara kudanya ditambatkan didekatnya, tiba-tiba kuda itu berputar-putar. Ketika Usaid diam, kuda pun diam. Lalu dia membaca lagi, maka kuda pun berputar-putar kembali. Usaid diam, kuda pun diam. Usaid membaca, maka kuda pun berputar-putar. Kemudian Usaid mendekatinya karena putranya, yaitu Yahya, ada didekat kuda. Dia mengkhawatirkan anaknya akan diterjang kuda. Setelah dia mengambil anaknya, dia menengadahkan kepalanya ke langit hingga dia melihat sesuatu. Tatkala pagi tiba, dia menceritakan hal itu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau bersabda:” Hai putra Hadhir! Bacalah terus! Usaid berkata:” Wahai Rasulullah, aku kasihan kepada Yahya Kuda itu dekat dengannya. Aku pun berhenti membaca, lalu menuju Yahya. Kemudian aku menengadahkan kepala ke langit. Tiba-tiba disana ada sesuatu seperti bayangan yang mirip dengan beberapa lampu. Kemudian aku pergi  hingga aku tak dapat melihatnya.” Nabi bersabda:” Apakah kau tahu, apa itu? Usaid menjawab:” Tidak”. Nabi bersabda:” Itu adalah para malaikat yang mendekati suaramu. Seandainya kamu terus membacanya, niscaya pada pagi hari manusia dapat melihat bayangan itu tanpa terhalang”.
Sebagian ulama mengatakan bahwa surat al-Baqarah meliputi seribu cerita, seribu perintah dan seribu larangan. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, April 2014

Tidak ada komentar: