Memahami keutamaan surat-surat di dalam Al-Qur’an, akan
semakin memberi dorongan untuk membaca, mempelajari dan melaksanakannya.
Al-Qur’an itu sememangnya untuk dibaca, dipelajari dan dijadikan pegangan dalam
menjalani kehidupan didunia ini. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita
memotivasi diri untuk terus belajar dan mengajarkan Al-Qur’an.
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir telah memberikan penjelasan
tentang keutamaan surat al-Baqarah. Mudah-mudahan dengan memahami keutamaannya,
kita semakin berusaha mengamalkannya sungguh-sungguh. Begitu juga dengan
surat-surat lainnya.
Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i meriwayatkan dari hadits
Sahl bin Abi Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”
Janganlah kamu menjadikan rumahmu sebagai kuburan. Sesungguhnya rumah yang
dibacakan padanya surah al-Baqarah tidak akan dimasuki setan”. Menurut
Tirmidzi, hadits ini hasan dan sahih.
Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah meriwayatkan dari hadits
Abdul Hamid bin Ja’far dengan sanadnya dari Abu Hurairah, dia berkata,
“Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam mengirim utusan dalam jumlah tertentu.
Beliau memeriksa seluruhnya, lalu memeriksa satu demi satu, apakah ada
Al-Qur’an yang dibawanya. Beliau menghampiri orang yang paling muda usianya
seraya bersabda:” Hai Fulan! Apa yang kamu bawa? Dia menjawab:” Aku
membawa anu dan anu serta surat al-Baqarah”. Nabi bersabda:” Kamu membawa
surah al-Baqarah? Dia menjawab:” Benar”. Nabi bersabda:” Pergilah, dan
kamu sebagai pemimpin utusan”. Orang yang paling terpandang diantara utusan
itu berkata:” Tiada yang menghalangi ku untuk mempelajari surat al-Baqarah
kecuali kekhawatiranku kalau-kalau aku tidak dapat mengamalkannya”. Maka
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Pelajarilah dan bacalah
Al-Qur’an. Sesungguhnya Al-Qur’an bagi orang yang mempelajari, membaca dan
mengamalkannya adalah seperti kantong yang berisi kesturi. Ia akan menyebarkan
wanginya pada setiap tempat. Adapun orang-orang yang mempelajarinya, lalu dia
tidur sedang Al-Qur’an dalam benaknya, adalah seperti kantong yang diikat
karena didalamnya ada kesturi.” Ini hadits hasan.
Al-Bukhari meriwayatkan dari Usaid bin Hadhir r.a, dia
berkata:” Pada suatu malam, tatkala dia membaca surah al-Baqarah, sementara
kudanya ditambatkan didekatnya, tiba-tiba kuda itu berputar-putar. Ketika Usaid
diam, kuda pun diam. Lalu dia membaca lagi, maka kuda pun berputar-putar
kembali. Usaid diam, kuda pun diam. Usaid membaca, maka kuda pun berputar-putar.
Kemudian Usaid mendekatinya karena putranya, yaitu Yahya, ada didekat kuda. Dia
mengkhawatirkan anaknya akan diterjang kuda. Setelah dia mengambil anaknya, dia
menengadahkan kepalanya ke langit hingga dia melihat sesuatu. Tatkala pagi
tiba, dia menceritakan hal itu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka
beliau bersabda:” Hai putra Hadhir! Bacalah terus! Usaid berkata:” Wahai
Rasulullah, aku kasihan kepada Yahya Kuda itu dekat dengannya. Aku pun berhenti
membaca, lalu menuju Yahya. Kemudian aku menengadahkan kepala ke langit.
Tiba-tiba disana ada sesuatu seperti bayangan yang mirip dengan beberapa lampu.
Kemudian aku pergi hingga aku tak dapat
melihatnya.” Nabi bersabda:” Apakah kau tahu, apa itu? Usaid menjawab:”
Tidak”. Nabi bersabda:” Itu adalah para malaikat yang mendekati suaramu.
Seandainya kamu terus membacanya, niscaya pada pagi hari manusia dapat melihat
bayangan itu tanpa terhalang”.
Sebagian ulama mengatakan bahwa surat al-Baqarah meliputi
seribu cerita, seribu perintah dan seribu larangan. (Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Pekanbaru, April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar