Suatu hari, saya bermaksud melaksanakan shalat di sebuah masjid
di kawasan Aziziah Simaliah, Mekah. Saya
lupa apakah shalat zuhur atau ashar. Ketika melewati pertokoan, semua terlihat
tutup. Suasana lengang. Dalam pikiran saya, mungkin hari ini libur. Masjid yang
saya kunjungi itu terletak ditengah tempat perbelanjaan.
Ketika keluar masjid setelah selesai shalat, saya melihat
semua toko buka. Barulah saya ingat, bahwa semua aktivitas jual beli akan
berhenti ketika azan dikumandangkan dan penjual maupun pembeli akan
berbondong-bondong menuju masjid untuk shalat berjamaah. Pemandangan ini akan
ditemukan di Mekah, Madinah dan Mina.
Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan di tanah air. Walaupun
disini penduduknya mayoritas beragama Islam, tidak terlihat perubahan
signifikan ketika azan berkumandang. Pusat perbelanjaan dan tempat jual beli
lainnya terus saja beraktivitas. Begitu juga ditempat-tempat lainnya. Apakah
ini pertanda bahwa keyakinan akan pentingnya ibadah shalat telah atau mulai
tergerus oleh banyaknya kepentingan duniawi?
Tempat-tempat shalat berjamaah di pusat perbelanjaan yang
pernah saya kunjungi, memang selalu penuh oleh jamaah pada waktu shalat.
Artinya, dari sekian banyak pengunjung atau penjual, ada juga yang berusaha
menegakkan shalat berjamaah pada awal waktu.
Lazimnya, tempat shalat berjamaah tersebut merupakan sebuah mushalla.
Sudah menjadi pemahaman umum di negeri ini, bahwa mushalla itu merupakan
bangunan lebih kecil dari masjid. Oleh sebab itu, walaupun diruangan itu hanya
dapat dilakukan shalat berjamaah sekitar 20 orang atau kurang, tetap saja
dinamakan mushalla. Ada juga masjid dilingkungan pusat perbelanjaan, walaupun
tidak banyak jumlahnya.
Shalat wajib lima waktu sehari semalam, merupakan ibadah
penting bagi umat Islam. Oleh sebab itu, ibadah ini seyogianya menjadi
prioritas utama dalam aktivitas keseharian seorang Muslim. Bukankah shalat itu
adalah tiang agama? Menyesuaikan aktivitas keseharian dengan jadwal shalat,
adalah pola pikir orang yang bijak.
(Pekanbaru, September 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar