Dalam kehidupan ini, duka dan masalah selalu saja ada. Kita
tentu tidak ingin terjebak kedalam kondisi duka berkepanjangan. Juga tidak
ingin selalu ada masalah menghimpit pikiran. Sangat tidak nyaman mengalami kedua
kondisi tersebut. Bagaimana mengusir duka dan masalah itu?
Sebuah tulisan didalam “Suara Hidayatullah, Edisi Desember
2011”, dapat menjadi panduan. Cobalah renungkan dan aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Cuplikan dari tulisan tersebut adalah :
Berbuat baik dan menebar kebajikan kepada orang lain
merupakan hal penting dalam mengusir kedukaan dan melenyapkan kesedihan.
Pengaruh positif dari perbuatan baik dan
usaha menebarkan kebaikan itu tidak saja berdampak kepada orang lain, tetapi
akan kembali kepada pelakunya.
Pengaruh yang paling nyata adalah lenyapnya kesedihan dan
kedukaan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits
bersabda:” Berbuat baik akan
menghindarkan seseorang dari keburukan dan kehancuran yang membinasakan . Orang
yang selalu berbuat baik di dunia adalah orang yang baik di akhirat”. (Riwayat
Hakim)
Kalau berbuat baik kepada manusia
merupakan keutamaan, lalu bagaimana jika berbuat baik kepada sesama Muslim?
Persaudaraan sesama Muslim dalam
suatu aqidah merupakan ikatan persaudaraan lebih kuat dibanding ikatan darah,
apalagi ikatan kepentingan. Persaudaraan ini akan menumbuhkan cinta, kasih
sayang, saling menolong, saling memberi dan saling menolak kejahatan.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:” Allah selalu menolong
orang selama orang itu selalu menolong saudaranya (sesama Muslim)”. (Riwayat
Ahmad)
Jika kita dapati ada seorang
Muslim kelaparan, kewajiban kita memberi makanan dan mendermakan sebagian dari
harta yang kita miliki. Jika kita mendapati saudara kita terkena PHK, kita
wajib memberinya pekerjaan, minimal ikut serta mencarikan dan membantunya
mendapatkan pekerjaan baru.
Demikian juga ketika kita
mendapati saudara sesama Muslim dizalimi. Tugas kita menghilangkan kezaliman
tersebut dengan berbagai cara. Setidak-tidaknya kita ikut menghiburnya, memberi
harapan, memotivasi, dan menasehatkan kesabaran kepadanya. Membiarkan saudara
sesama Muslim dizalimi merupakan pengingkaran terhadap nilai persaudaraan dan
keimanan.
Hal yang sama, ketika kita
mendapati saudara sesama Muslim yang sakit, maka kewajiban kita untuk
membawanya kedokter, merawat dan mengobatinya atau setidaknya menjenguk dan
mendo’a kannya.
Intinya, setiap kita mendapati
saudara sesama Muslim tertimpa musibah, adalah kewajiban kita untuk
menghilangkan musibah itu, minimal meringankan penderitaannya. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:” Barangsiapa
menghilangkan kedukaan seorang Muslim, maka Allah akan menghilangkan
kedukaan-kedukaan di hari kiamat darinya”. (Riwayat Bukhari)
Pekanbaru, September
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar