Rabu, 16 Juli 2014

Pengalaman Menggunakan KRL Commuter Line



Beberapa kali anak saya mencoba memberikan penjelasan tentang bagaimana caranya memanfaatkan KRL sistem commuter line. Namun, saya belum dapat memahaminya dengan baik. Mungkin karena saya termasuk kelompok orang yang tidak mudah menyimpan informasi. Apalagi informasi tentang sesuatu yang belum pernah saya alami. Ditambah lagi, saya berdomisili disebuah kota yang tidak memiliki fasilitas kereta api.

Keinginan untuk dapat berjalan-jalan di ibu kota Jakarta dengan biaya relatif murah dan tidak tergantung kepada pengantar, mendorong kami memberanikan diri menggunakan KRL commuter line. Distasiun, kami banyak bertanya dengan petugas. Tentu saja para petugas ini tidak dapat memberikan penjelasan rinci. Maklum saja, stasiun di Jakarta dan sekitarnya itu banyak. Jalur KRL juga banyak. Kami disarankan untuk bertanya kembali setelah tiba distasiun berikut. 


Ternyata saran ini sangat bermanfaat. Informasi dari petugas disetiap stasiun itu mudah dipahami. Naik KRL yang mana, jalur berapa dan transit dimana. Turun KRL ditempat transit, tanya lagi petugas. Akhirnya, kami dapat sampai ditujuan. Pola seperti ini, banyak dilakukan oleh pengguna lain. Dengan sabar, petugas berusaha memberikan informasi. Terkadang, sesama penumpang didalam KRL, kita pun dapat bertanya.

Setelah beberapa kali melakukan perjalanan dengan commuter ke berbagai tujuan, sekarang kami tidak ragu-ragu lagi menggunakan fasilitas umum tersebut. Kemudahan yang sangat kami rasakan adalah kecilnya peluang untuk tersesat. Kita hanya perlu mengingat stasiun transit untuk pindah kereta. Didalam kereta, selalu ada pengumuman tentang stasiun berikutnya yang akan disinggahi.

Setelah memahami akan banyaknya kemudahan dalam menggunakan KRL commuter line, sepantasnya kita menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak pengelola. Salah satu wujud rasa terima kasih itu adalah dengan ikut memelihara fasilitas umum ini sehingga dapat semakin bermanfaat untuk semua.

Tidak ada komentar: