Beberapa kali anak saya mencoba memberikan penjelasan tentang
bagaimana caranya memanfaatkan KRL sistem commuter line. Namun, saya belum
dapat memahaminya dengan baik. Mungkin karena saya termasuk kelompok orang yang
tidak mudah menyimpan informasi. Apalagi informasi tentang sesuatu yang belum
pernah saya alami. Ditambah lagi, saya berdomisili disebuah kota yang tidak
memiliki fasilitas kereta api.
Keinginan untuk dapat berjalan-jalan di ibu kota Jakarta
dengan biaya relatif murah dan tidak tergantung kepada pengantar, mendorong
kami memberanikan diri menggunakan KRL commuter line. Distasiun, kami banyak
bertanya dengan petugas. Tentu saja para petugas ini tidak dapat memberikan
penjelasan rinci. Maklum saja, stasiun di Jakarta dan sekitarnya itu banyak.
Jalur KRL juga banyak. Kami disarankan untuk bertanya kembali setelah tiba
distasiun berikut.
Ternyata saran ini sangat bermanfaat. Informasi dari petugas
disetiap stasiun itu mudah dipahami. Naik KRL yang mana, jalur berapa dan
transit dimana. Turun KRL ditempat transit, tanya lagi petugas. Akhirnya, kami
dapat sampai ditujuan. Pola seperti ini, banyak dilakukan oleh pengguna lain.
Dengan sabar, petugas berusaha memberikan informasi. Terkadang, sesama
penumpang didalam KRL, kita pun dapat bertanya.
Setelah beberapa kali melakukan perjalanan dengan commuter ke
berbagai tujuan, sekarang kami tidak ragu-ragu lagi menggunakan fasilitas umum
tersebut. Kemudahan yang sangat kami rasakan adalah kecilnya peluang untuk
tersesat. Kita hanya perlu mengingat stasiun transit untuk pindah kereta.
Didalam kereta, selalu ada pengumuman tentang stasiun berikutnya yang akan
disinggahi.
Setelah memahami akan banyaknya kemudahan dalam menggunakan
KRL commuter line, sepantasnya kita menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak pengelola. Salah satu wujud rasa terima kasih itu adalah dengan ikut
memelihara fasilitas umum ini sehingga dapat semakin bermanfaat untuk semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar