Pernahkah anda sakit? Kemungkinan besar pernah. Banyak orang
pernah mengalami sakit. Berbagai penyakit menimpa banyak orang. Namun, banyak
pula perbedaan sikap manusia terhadap fenomena tersebut. Bahkan, penyakit dapat
menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. Buktinya, semakin banyak rumah sakit
dan tempat-tempat perawatan lainnya. Termasuk pula berkembangnya pengobatan
alternatif.
Berobat ketika sakit, memang sangat perlu dilakukan. Tetapi,
tidak ada jaminan bahwa penyakit akan segera sembuh. Ada kemungkinan pula tidak
akan pernah sembuh. Nah, menghadapi kondisi seperti ini dibutuhkan sebuah
kecerdasan. Dengan sikap yang tepat, sakit tidak lagi merupakan siksaan
berkepanjangan.
Sebuah kisah tentang sakit, saya baca dalam buku kecil
berjudul “ Syukur Pengundang Nikmat”. Dikisahkan, seorang pemuda sakit amat
parah dan menurut analisa dokter tipis harapan untuk sembuh, dan menurut dokter
pula bahwa sakit yang dirasa adalah luar biasa nyerinya. Namun, sang pemuda ini
tampak sangat tabah dan tegar.
Ketika dokter bertanya mengapa tidak pernah
berkeluh kesah, maka pemuda ini menjawab:” Untuk apa saya menceritakan rasa
sakit yang saya derita kepada orang lain, semua ini hanya akan membuat orang
lain menjadi sedih dan turut menderita dan tidak menyelesaikan apapun. Biarlah
Alloh berbuat sesuka-Nya terhadap diri ini, bukankah yang menciptakan,
merancang, menyusun, dan mengurus tubuh ini disetiap saat hanyalah Dia. Dia
pula yang menciptakan rasa sakit dan Dia sangat tahu batas kemampuan saya
menanggung semua ini, saya yakin Alloh tidak akan pernah salah dalam mengukur
segala ketetapan-Nya. Mungkin orang lain bisa terangkat mulia disisi-Nya dengan
banyak amal kebajikan yang bermanfaat bagi umat, namun bagi saya semoga kerelaan
hati dan kesabaran dapat menjadi bekal agar dapat berjumpa dengan-Nya kelak”.
(Syukur Pengundang Nikmat, K.H. Abdullah Gymnastiar)
Dengan membaca kisah ini, mudah-mudahan dapat menambah
ketabahan ketika sedang menghadapi rasa sakit. Berserah diri kepada Yang Maha
Berkuasa, jauh lebih baik dan bermanfaat daripada berkeluh-kesah.
Pekanbaru, Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar