Rabu, 04 Juni 2014

Bersikap Cerdas Ketika Ditimpa Penyakit


Pernahkah anda sakit? Kemungkinan besar pernah. Banyak orang pernah mengalami sakit. Berbagai penyakit menimpa banyak orang. Namun, banyak pula perbedaan sikap manusia terhadap fenomena tersebut. Bahkan, penyakit dapat menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. Buktinya, semakin banyak rumah sakit dan tempat-tempat perawatan lainnya. Termasuk pula berkembangnya pengobatan alternatif.

Berobat ketika sakit, memang sangat perlu dilakukan. Tetapi, tidak ada jaminan bahwa penyakit akan segera sembuh. Ada kemungkinan pula tidak akan pernah sembuh. Nah, menghadapi kondisi seperti ini dibutuhkan sebuah kecerdasan. Dengan sikap yang tepat, sakit tidak lagi merupakan siksaan berkepanjangan. 

Sebuah kisah tentang sakit, saya baca dalam buku kecil berjudul “ Syukur Pengundang Nikmat”. Dikisahkan, seorang pemuda sakit amat parah dan menurut analisa dokter tipis harapan untuk sembuh, dan menurut dokter pula bahwa sakit yang dirasa adalah luar biasa nyerinya. Namun, sang pemuda ini tampak sangat tabah dan tegar.
Ketika dokter bertanya mengapa tidak pernah berkeluh kesah, maka pemuda ini menjawab:” Untuk apa saya menceritakan rasa sakit yang saya derita kepada orang lain, semua ini hanya akan membuat orang lain menjadi sedih dan turut menderita dan tidak menyelesaikan apapun. Biarlah Alloh berbuat sesuka-Nya terhadap diri ini, bukankah yang menciptakan, merancang, menyusun, dan mengurus tubuh ini disetiap saat hanyalah Dia. Dia pula yang menciptakan rasa sakit dan Dia sangat tahu batas kemampuan saya menanggung semua ini, saya yakin Alloh tidak akan pernah salah dalam mengukur segala ketetapan-Nya. Mungkin orang lain bisa terangkat mulia disisi-Nya dengan banyak amal kebajikan yang bermanfaat bagi umat, namun bagi saya semoga kerelaan hati dan kesabaran dapat menjadi bekal agar dapat berjumpa dengan-Nya kelak”. (Syukur Pengundang Nikmat, K.H. Abdullah Gymnastiar)

Dengan membaca kisah ini, mudah-mudahan dapat menambah ketabahan ketika sedang menghadapi rasa sakit. Berserah diri kepada Yang Maha Berkuasa, jauh lebih baik dan bermanfaat daripada berkeluh-kesah.
Pekanbaru, Maret 2014

Tidak ada komentar: