Perjuangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam di
dalam menegakkan agama Islam tidak mudah. Pada awalnya, banyak yang menentang
usaha tersebut. Bermacam-macam gangguan dan penghinaan ditujukan orang-orang
Quraisy kepada Nabi. Sedangkan pengikut Nabi menerima bermacam-macam siksaan.
Membaca sejarah tentang bagaimana sulitnya menegakkan ajaran
Islam, seyogianya dapat menjadi pendorong bagi kita untuk terus mempelajari,
memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Sebab, sekarang
ini sudah sangat banyak kemudahan untuk mempelajari, memahami dan mengamalkan
ajaran Islam itu.
Al Qur’an dan Terjemahnya, Wakaf Dari Pelayan Dua Tanah Suci,
Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud, telah menceritakan sebagian kesulitan yang
dialami Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
Setelah orang-orang Quraisy merasa bahwa usaha-usaha mereka
untuk melunakkan Abu Thalib tidak berhasil, maka mereka melancarkan
bermacam-macam gangguan-gangguan dan penghinaan kepada Nabi dan memperhebat
siksaan-siksaan di luar peri-kemanusiaan
terhadap pengikut-pengikut beliau. Akhirnya Nabi tak tahan melihat penderitaan
sahabat-sahabatnya itu lalu menganjurkan kepada mereka agar hijrah ke Habasyah
(Abisinia) yang rakyatnya menganut agama kristen dan Rasul mengetahui bahwa
Raja Habasyah yaitu Najasyi dikenal adil, maka berangkatlah rombongan pertama
terdiri dari sepuluh orang laki-laki dan empat orang perempuan. Kemudian
disusul oleh rombongan-rombongan yang lain
hingga mencapai hampir seratus orang. Diantaranya Utsman bin Affan
beserta isteri beliau Rukayyah (putri Nabi), Zuber bin Awwan, Abdurrahman bin
Auf, Ja’far bin Abu Thalib dan lain-lain. Peristiwa itu terjadi pada tahun
kelima sesudah Nabi Muhammad menjadi Rasul ( 615 M).
Setibanya di negeri Habasyah mereka mendapat penerimaan dan
perlindungan yang baik dari rajanya. Sikap baik yang ditunjukkan raja Najasyi
membawa kegelisahan orang Quraisy. Karenanya mereka mengutus Amru bin Ash dan
Abdullah bin Rabiah yang meminta agar mengembalikan orang-orang Mekah yang
hijrah itu dan permintaannya ditolak raja.
Sementara itu Rasulullah tetap tinggal di Mekah, menyeru
kaumnya kedalam Islam walaupun gangguan bertambah sengit. Seorang demi seorang
pengikut beliau bertambah. Berkat rahmat Allah, masuklah kedalam agama Islam
pada masa ini dua orang pemimpin Quraisy yang sangat perkasa yakni Hamzah bin Abdul
Muththalib dan Umar bin Khattab. Kedua orang ini pada mulanya penentang Islam
yang amat keras. Kehadiran mereka dalam barisan Islam menghidupkan semangat
kaum Muslimin, karena mereka akhirnya menjadi benteng Islam. Masuknya Umar
kedalam agama Islam itu menimbulkan kejengkelan dan reaksi yang kuat di pihak Quraisy. Oleh
sebab itu, mereka memperhebat usaha-usaha mereka untuk melumpuhkan gerakan Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Al Qur’an dan Terjemahnya, Wakaf Dari Pelayan Dua
Tanah Suci, Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar