Setelah tertunda hampir satu tahun, akhirnya saya menjalani
operasi katarak dimata kiri. Ini adalah operasi kedua. Namun, tetap saja ada
kekhawatiran walaupun tidak sebesar kekhawatiran ketika akan menghadapi operasi
katarak pertama. Operasi kali ini juga dengan phaco.
Waktu operasi berlangsung sekitar 20 menit. Dokter yang
menangani sama dengan operasi pertama. Bedanya, kali ini tidak banyak
penjelasan. Bahkan selama operasi, dokter bercerita tentang pengalamannya. Hal
ini sedikit mengurangi keteganganku.
Sehari setelah operasi, seorang kerabat berkunjung kerumah.
Kerabat ini juga menderita penyakit katarak dimatanya. Dokter sudah menyarankan
untuk di operasi. Namun, dia belum memiliki keberanian. Masih banyak kekhawatiran.
Ditambah lagi, dia mendengar informasi bahwa ada orang setelah menjalani
operasi justeru tambah buram penglihatannya.
Saya dan isteri mencoba memberikan motivasi. Tidak mudah
memang. Sama seperti saya akan menjalani operasi pertama dulu. Sulit menerima
informasi, bahwa operasi katarak itu tidak lama dan tanpa rasa sakit. Resikonya
sangat kecil. Hal ini saya katakan berulang-ulang. Bahkan saya perlihatkan
kondisi mata yang baru saja dioperasi. Tidak diplaster dan tidak memerah. Tetap
saja terlihat kekhawatiran diwajahnya. Akhirnya saya katakan, biarkanlah
kekhawatiran itu tetap ada, jalani prosesnya, selalu berzikir. Nanti setelah
operasi, kekhawatiran itu akan hilang, insyaallah...
Pada hari kelima, saya konsultasi ke dokter di Rumah Sakit
Umum. Dokter menjelaskan, sudah boleh kena air, sudah boleh sujud dan rukuk.
Boleh membaca di komputer tetapi tidak lama-lama. Alhamdulillah...
(Pekanbaru, Desember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar