Sesungguhnya, kekurangan tanaman pangan dan buah-buahan itu
disebabkan oleh aneka kemaksiatan. Abu al-Aliyah berkata, “Barangsiapa yang
durhaka kepada Allah dimuka bumi, berarti dia berbuat kerusakan dimuka bumi.
Hal itu karena kedamaian bumi dan langit adalah dengan ketaatan”. (Ringkasan
Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)
Mencermati penjelasan diatas, saya menemukan jawaban dari
persoalan yang selalu dihadapi negeri ini. Yaitu kekurangan tanaman pangan.
Kekurangan itu menyebabkan harga melonjak tajam. Kondisi ini berlangsung hampir
setiap tahun. Bahkan dalam setahun kadang bisa terjadi lebih dari sekali.
Negeri ini selalu kekeringan dimusim kemarau dan kebanjiran
dimusim hujan. Hal ini dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya
kekurangan tanaman pangan berupa padi, jagung, bawang, cabe dan lain-lain.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Tidak akan ada upaya yang paling baik untuk mengatasi
kekurangan tanaman pangan dan buah-buahan, selain berusaha sungguh-sungguh
menghentikan perbuatan maksiat. (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, maksiat
ialah perbuatan yg melanggar perintah Allah; perbuatan dosa (tercela, buruk,
dsb). Upaya ini patut dilakukan oleh diri kita sendiri dan keluarga.
Selama perbuatan maksiat berjalan dan berkembang dinegeri
ini, maka selama itu pula kita akan senantiasa mengalami kekurangan tanaman
pangan dan buah-buahan. Beberapa waktu lalu, harga bawang melonjak tajam akibat
kekurangan pasokan. Setelah harga bawang turun, harga cabe pula naik. Sesudah
itu, entah harga apa lagi yang naik. Kenaikan harga akan selalu terjadi seiring
dengan berkurangnya pasokan. Kekurangan pasokan akan terus terjadi seiring
dengan perilaku dan polapikir pembiaran terhadap maksiat.
(Pekanbaru, Maret 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar