Rabu, 27 Maret 2013

Kebahagiaan Ada Dimana-Mana


Kebahagiaan atau kegembiraan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan. (Wikipedia, Ensiklopedia bebas)

ke·ba·ha·gi·a·an: kesenangan dan ketenteraman hidup (lahir batin); keberuntungan; kemujuran yg bersifat lahir batin: kehadiran bayi itu mendatangkan - dl rumah tangganya; saling pengertian antara suami dan istri akan membawa - dl rumah tangganya.( Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Kehidupan itu sebuah misteri. Banyak hal terjadi diluar perkiraan. Termasuk juga dengan kebahagiaan. Ada kebahagiian yang dapat diperoleh dengan mudah dan biaya murah. Rasa memang tidak mudah dipahami.
Saya sendiri memiliki pengalaman tentang rasa bahagia itu. Kebahagiaan yang tidak sejalan dengan biaya mahal. Dengan biaya relatif murah, memperoleh kebahagiaan yang tidak kurang dari kebahagiaan yang didapat dengan biaya relatif mahal.

Suatu ketika, saya membawa seorang cucu jalan-jalan menggunakan KA Ekonomi. Tiketnya hanya Rp. 1.000 /orang sekali jalan. Didalam KA, penumpang penuh sesak. Ditambah lagi dengan hilir mudiknya pengamen dan pengasong. Dalam kondisi seperti itu, tidak mudah merasakan kenyamanan (kebahagiaan?) menurut pikiran. Namun, saya melihat dan merasakan bahwa si cucu nyaman-nyaman saja, bahkan selalu tersenyum dan tertawa. Senyum dan tawa dapat dijadikan indikator, bahwa dia merasakan kebahagiaan. Walaupun si cucu ini sudah pernah bepergian menggunakan mobil pribadi, pesawat terbang dan kapal cepat, sepertinya berada didalam KA Ekonomi merupakan kebahagiaan tersendiri baginya. Kebahagiaan itu diperoleh hanya dengan membayar tiket KA Ekonomi sebesar Rp. 1.000.-

Dikesempatan lain, saya membawa seorang cucu mengunjungi kebun teh. Dia liburan ke Bandung. Banyak tempat di Bandung sudah dikunjunginya. Namun, dia sangat menginginkan melihat kebun teh. Saya tidak tahu apa yang ada didalam pikirannya. Untuk memenuhi keinginan si cucu, saya membawanya ke kebun teh yang terletak dipinggir jalan antara Bandung-Subang, tidak jauh dari Objek Wisata Tangkuban Perahu. Setelah tiba dikebun teh, terlihat nyata bahwa dia merasakan kebahagiaan. Berlari-lari disela-sela kebun teh, tertawa riang. Ingin berlama-lama disana. Dibandingkan dengan kunjungan ketempat wisata lain dalam kota Bandung yang biayanya relatif mahal, terlihat dia lebih menikmati kebun teh. Padahal, memasuki kebun teh itu gratis.

Materi memang bukan faktor utama untuk mendapatkan kebahagiaan. Masihkah kita harus menghabiskan energi dan usia untuk mengejar sesuatu yang menurut kita akan mendatang kebahagiaan? Boleh jadi, dengan fokus untuk meraih sesuatu yang belum didapat, kita justeru banyak kehilangan kesempatan untuk merasakan kebahagiaan. Kebahagiaan ada dimana-mana. Bila disikapi dengan “rasa” yang tepat, kita dapat merasakan kebahagiaan didalam rumah, didapur atau dipekarangan sendiri. Perbanyaklah bersyukur agar Yang Maha Kuasa berkenan terus memberikan kebahagiaan.
(Pekanbaru, Maret 2013)

Tidak ada komentar: