Suatu kali, majikannya berkata kepada Luqman: “Sembelihkan
domba ini untuk kami.” Lalu dia menyembelihnya. Si majikan berkata:” Ambillah
bagian dagingnya yang terbaik.” Lalu Luqman mengambil lidah dan hati domba. Si
majikan diam selama beberapa saat, lalu berkata: “ Sembelihkan domba yang ini
untuk kami.” Lalu, dia menyembelihnya. Si majikan berkata: “ Ambillah bagian
dagingnya yang terburuk .” Lalu, Luqman mengambil lidah dan hati domba.
Kemudian, si majikan berkata :” Aku menyuruhmu mengambil dua
bagian daging domba yang terbaik, lalu kamu melaksanakannya dan aku pun
menyuruhmu mengeluarkan bagian daging domba yang terburuk, lalu kamu mengambil
daging yang sama.” Luqman berkata :” Sesungguhnya, tiada perkara yang lebih
baik dari pada lidah dan hati jika keduanya baik dan tiada perkara yang lebih
buruk daripada lidah dan hati jika keduanya buruk.”
Suatu kali dia didatangi seseorang, lalu bertanya:” Apa yang
dapat mengantarkanmu kepada kebijakan dalam bertutur? Luqman menjawab :”
Berkata jujur dan tidak mengatakan hal yang tidak penting.”
Luqman pun pernah ditanya ihwal prestasi yang dicapainya. Dia
menjawab:” Hai anak sudaraku, jika engkau menyimak apa yang aku katakan
kepadamu, kamu pun akan berprestasi seperti aku.” Lalu Luqman berkata:” Aku
menjaga mengontrol pandanganku, menjaga lidahku, menjaga kesucian makananku,
memelihara kemaluanku, berkata jujur, memenuhi janjiku, menghormati tamuku,
memelihara hubungan baik dengan tetanggaku dan meninggalkan perkara yang tidak
penting. Itulah yang membuat diriku seperti yang kamu lihat.”
(Sumber: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir 3, Muhammad
Nasib Ar-Rifa’i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar