Apabila ingin memperoleh hikmah dari musibah, maka cukup
banyak peristiwa yang dapat dijadikan referensi. Sudah banyak musibah terjadi
di negeri ini. Musibah itu dapat berupa bencana alam, kebakaran, perampokan,
pencurian dan lain-lain. Banyak wilayah
terkena bencana alam. Banyak peristiwa pencurian dan perampokan. Banyak
harta benda yang hilang. Banyak pula nyawa melayang.
Kematian itu sebuah misteri, tapi pasti. Betapa malangnya
nasib seseorang yang baru sadar ketika maut datang menjemput. Sadar belum punya
bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan akhirat. Padahal kehidupan di akhirat itu adalah
kenyataan yang harus dilalui oleh setiap orang.
Mencermati musibah yang terjadi, akan kita dapati bahwa
betapa tidak berdayanya seseorang. Dalam hitungan detik atau menit saja, harta
yang di kumpul bertahun-tahun hilang atau rusak. Bahkan, nyawapun dapat
berpisah dari badan.
Tidak ada yang dapat memprediksi kapan musibah datang menimpa
dirinya atau keluarganya. Oleh sebab itu, langkah bijaksana adalah dengan
selalu berusaha mempersiapkan diri menghadapi musibah itu. Memperbanyak bekal.
Bekal terbaik adalah berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Berusaha
sungguh-sungguh melaksanakan perintah-Nya dan juga berusaha sungguh-sungguh
menjauhkan diri dari larangan-Nya.
Bekal yang cukup akan mebuat seseorang dapat menjalani
kehidupan ini dengan lebih tenang. Musibah apapun, tidak akan menggoyahkan
keyakinan. Bahwa, diatas segalanya ada Penolong dan Pelindung yaitu Yang Maha
Kuasa.
(Pekanbaru, Oktober 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar