Rabu, 13 Februari 2013

Melakukan Upaya Agar Kehidupan Menjadi Tenang


Apabila ingin memperoleh hikmah dari musibah, maka cukup banyak peristiwa yang dapat dijadikan referensi. Sudah banyak musibah terjadi di negeri ini. Musibah itu dapat berupa bencana alam, kebakaran, perampokan, pencurian dan lain-lain. Banyak wilayah  terkena bencana alam. Banyak peristiwa pencurian dan perampokan. Banyak harta benda yang hilang. Banyak pula nyawa melayang.


Kematian itu sebuah misteri, tapi pasti. Betapa malangnya nasib seseorang yang baru sadar ketika maut datang menjemput. Sadar belum punya bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan akhirat.  Padahal kehidupan di akhirat itu adalah kenyataan yang harus dilalui oleh setiap orang.
Mencermati musibah yang terjadi, akan kita dapati bahwa betapa tidak berdayanya seseorang. Dalam hitungan detik atau menit saja, harta yang di kumpul bertahun-tahun hilang atau rusak. Bahkan, nyawapun dapat berpisah dari badan.

Tidak ada yang dapat memprediksi kapan musibah datang menimpa dirinya atau keluarganya. Oleh sebab itu, langkah bijaksana adalah dengan selalu berusaha mempersiapkan diri menghadapi musibah itu. Memperbanyak bekal. Bekal terbaik adalah berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Berusaha sungguh-sungguh melaksanakan perintah-Nya dan juga berusaha sungguh-sungguh menjauhkan diri dari larangan-Nya.

Bekal yang cukup akan mebuat seseorang dapat menjalani kehidupan ini dengan lebih tenang. Musibah apapun, tidak akan menggoyahkan keyakinan. Bahwa, diatas segalanya ada Penolong dan Pelindung yaitu Yang Maha Kuasa.
(Pekanbaru, Oktober 2012)

Tidak ada komentar: