Ahmad bin Hambal merupakan seorang imam yang paling banyak
menghimpun Hadits dan berpegang teguh padanya, sehingga beliau benci menjamah kitab-kitab
yang memuat masalah furu’ dan ra’yu.
Beliau menyatakan sebagai berikut:
Janganlah engkau taqlid
kepadaku atau kepada Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, tetapi ambillah dari
sumber mereka mengambil.
Pada riwayat lain disebutkan:” Janganlah kamu taqlid kepada siapapun dari mereka dalam urusan
agamamu. Apa yang datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
sahabatnya, itulah hendaknya yang kamu ambil. Adapun tentang tabi’in, setiap
orang boleh memilihnya (menolak atau menerima)”. Kali lain dia berkata:” Yang dinamakan ittiba’, yaitu mengikuti apa
yang datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya,
sedangkan yang datang dari para tabi’in boleh dipilih”.
Pendapat Auza’i, Malik dan Abu Hanifah adalah ra’yu (pikiran).
Bagi saya semua ra’yu sama saja, tetapi yang menjadi hujjah agama adalah yang
ada pada atsar (Hadits)
Barangsiapa yang
menolak Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berada di jurang
kehancuran.
(Sumber : Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Sifat Shalat
Nabi SAW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar