Pada suatu hari, ketika itu Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam mendekati usia 4 tahun, tepatnya disaat beliau bersama putra Halimah
bermain jauh dari perkemahan. Maka datanglah putra Halimah sambil berlari,
sedang pada raut mukanya terlihat tanda-tanda kecemasan. Ia meminta agar
Halimah menyusul saudaranya Muhammad, lalu Halimah pun menanyakannya tentang
permasalahannya. Kemudian anak ini berkata :” Sungguh saya melihat dua orang
laki-laki berpakaian putih, mereka mengambil Muhammad dari kami dan
menelentangkannya, lalu mereka membelah dadanya”.
Dan anak ini sebelum melanjutkan ceritanya, Halimah berlari
mengampiri Muhammad. Dia melihat Muhammad berdiri ditempatnya tanpa bergerak,
wajahnya terlihat kekuning-kuningan dan pucat, lalu dengan rasa takut dan cemas
Halimah menanyakannya tentang apa yang
menimpanya.
Lalu Muhammad memberitahukan bahwasanya dia dalam keadaan
baik, dan menceritakan bahwa ada dua orang laki-laki berpakaian putih yang
mengambilnya, membelah dadanya untuk mengeluarkan hatinya, lalu mengeluarkan
segumpal darah hitam darinya, lalu membuangnya. Lalu mencuci hatinya dengan air
dingin dan mengembalikannya kedalam rongga tubuh untuk kemudian mengusap dadanya.
Setelah itu mereka meninggalkan tempat dan menghilang.
Halimah berusaha meraba-raba tempat dada yang dibelah, ia
tidak melihat bekas sedikitpun, kamudian ia kembali bersama Muhammad
kerumahnya. Menjelang fajar pada hari berikutnya, Halimah membawa Muhammad
kepada ibundanya di Mekah. Aminah merasa heran dengan kembalinya Halimah bukan
pada waktunya, padahal ia sangat menyukai anak ini. Lalu ia menanyakan
penyebabnya, dan Halimah pun menceritakan tentang peristiwa pembelahan dada
Muhammad kepadanya.
(Sumber: Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW,
Departemen Agama, Wakaf, Dakwah Dan Bimbingan, Kerajaan Saudi Arabia 1428
H/2007 M)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar