Selasa, 18 Desember 2012

Memelihara Nilai-Nilai Agama Dalam Beraktivitas

Dalam suatu kesempatan berjalan-jalan di kota Bandung, kami mendapatkan sebuah pengalaman berharga. Ketika mendengar suara azan, saya dan isteri mencari Masjid. Terlihatlah sebuah masjid didalam kompleks perkantoran TNI. Kami masuk saja lewat pintu gerbang utama. Seorang anggota TNI segera mendekati kami dan bertanya dengan nada tegas. Ketika kami jawab bahwa kami ingin shalat ke masjid, si petugas langsung berobah sikap menjadi ramah dan mempersilakan kami masuk.

Peristiwa ini mengingatkan saya kepada beberapa pengalaman yang berhubungan dengan penegakan nilai-nilai agama. Benyak kemudahan diperoleh. Ketegasan sikap kita terhadap nilai-nilai agama, dapat memotivasi orang lain untuk ikut menghormati nilai-nilai tersebut.

Suatu ketika, saya mengikuti rapat terbatas dengan pimpinan ditingkat propinsi. Waktu itu saya bertugas disebuah Kabupaten. Ketika azan magrib terdengar, saya belum melihat tanda-tanda bahwa pertemuan akan segera berakhir. Oleh sebab itu, saya bisikkan pada teman disebelah, jika nanti ditanya, katakan bahwa saya shalat ke masjid. Didekat kantor ada sebuah masjid.

Selesai shalat di masjid, saya kembali lagi. Ternyata rapat masih berlangsung dan kepergian saya memang ditanya. Jawaban teman saya seperti yang saya pesankan. Sampai rapat berakhir, saya aman-aman saja. Bahkan, beberapa waktu kemudian, saya mendapat tawaran langsung dari pimpinan tersebut untuk pindah tugas ke Propinsi.

Ketika masih bertugas disalah satu Instansi pemerintah, saya selalu diajak mendampingi pimpinan tugas keluar kota. Waktu shalat selalu saya jaga. Artinya, saya minta tunda keberangkatan jika waktu shalat sudah dekat. Begitu juga dalam perjalanan. Ketika mendengar azan, saya minta berhenti dimasjid terdekat. Setelah beberapa kali melakukan perjalanan, akhirnya pimpinan pun berusaha membuat jadwal keberangkatan dengan memperhatikan waktu shalat. Begitu juga dalam perjalanan.

Pengalaman memberikan pengajaran, bahwa dengan selalu memelihara nilai-nilai agama terutama shalat mendapat banyak kemudahan.  Sebaliknya, dengan melalaikan kewajiban sesuai tuntunan nilai-nilai agama, mendatangkan banyak kesulitan walaupun kadang terlihat menyenangkan.
(Pekanbaru, September 2012)



Tidak ada komentar: