Kamis, 02 Agustus 2012

Latihan dan Ibadah


Puasa diwajibkan kepada umat Islam yang telah cukup umur. Namun, sebelum mencapai umur tersebut, tidak ada salahnya memberikan latihan dulu. Sehingga sampai waktunya, si anak tidak lagi merasakan, bahwa tidak makan dan tidak minum selama kurang lebih 14 jam bukan lagi beban berat.

Dengan maksud itulah saya mencoba melatih seorang cucu laki-laki yang berumur sekitar 5 tahun lebih untuk mulai melaksanakan puasa. Alhamdulillah, latihan itu berhasil cukup baik.

Sebagaimana biasanya, ketika libur sekolah si cucu menginap dirumah kami. Dia sudah bersekolah disebuah PAUD. Hari Sabtu dan Minggu adalah hari liburnya. Pada hari Sabtu itu, dia tidak bangun sahur. Sudah dicoba membangunkan tetapi belum berhasil. Karena tidak sahur, kami sepakat dia berpuasa hanya sampai azan zuhur. Sengaja dipilih suara azan sebagai patokan waktu agar dia memiliki memori tersendiri tetang azan.

Pada hari Minggu,  kami berhasil mengajaknya untuk sahur bersama. Sambil menikmati makan sahur itu, kami memberikan informasi bahwa sebaiknya berbuka itu pada waktu azan magrib. Berbagai motivasi kami coba berikan. Salah satunya, jika kuat menahan haus dan lapar sampai azan magrib, itu pertanda sebuah kemenangan.

Menjelang azan zuhur, situasinya aman-aman saja. Si cucu mengisi waktunya dengan bermain game di komputer dan HP. Saya juga ikut mengisi waktunya dengan main kusir-kusiran. Dia terlihat asyik...
Setelah shalat zuhur, sesuai janji, saya mengajaknya ke sebuah mall walaupun cuaca cukup panas dan letaknya lumayan jauh dari rumah. Selama di mall, saya beri kesempatan baginya untuk memilih cemilan yang disukai. Pendingin udara di dalam mall cukup membantu. Si cucu masih nyaman-nyaman saja.

Menjelang azan asar, saya mengajaknya  ke sebuah masjid yang terletak di dekat mall tersebut. Air minum yang terletak di dekat pintu masuk masjid, mengundang rasa hausnya. Dia minta minum. Permintaan itu diulangnya beberapa kali. Saya masih berhasil membujuknya. Ketika shalat, saya sengaja mengambil tempat di saf terdepan dan dipinggir. Si cucu saya suruh berbaring saja di lantai yang tidak ditutupi karpet. Selama shalat berlangsung, dia tidak bisa ke mana-mana karena saf kedua penuh.

Diperjalanan pulang, rasa haus sepertinya sudah sangat mengganggu. Berkali-kali dia katakan bahwa setelah sampai di rumah nanti mau minum.” Pokoknya sampai dirumah adek mau minum”, katanya berkali-kali. Usaha saya memperlama perjalan pulang dengan menggunakan jalan lain, tidak berhasil. Sebab, dia tahu jalan yang harus dilalui.

Sesampai dirumah, dia berlari menuju tempat air minum. Saya cepat-cepat mengingatkan neneknya untuk membujuk. Agak sulit memang. Salah satu cara untuk mengurangi rasa haus itu, dia dimandikan. Ternyata, setelah mendi dan ganti pakain, dia tenang kembali.

Sekitar pukul 17.00 WIB, ketenangan mulai terganggu lagi. Berkali-kali dia minta minum.  Sekitar pukul 17.30 WIB, ayah dan ibunya datang menjemput. Ada undangan berbuka puasa disebuah hotel. Kondisi ini ternyata tidak menguntungkan. Si cucu semakin memperlihatkan keinginannya untuk minum. Isteri saya menyerah dan ingin memberinya minum. Saya masih mencoba mempertahankan.  Paling tidak, dia dapat berpuasa satu hari saja dahulu. Walaupun agak khawatir juga. Waktu berbuka tinggal beberapa menit lagi.

Ketika dinaikkan ke mobil, dia minta turun. Tidak mau ikut. Ayahnya memberikan kesempatan turun dan dia kembali kedalam rumah dengan di gendong. Kami mencoba membujuk lagi. Kami melihat kondisi pisiknya masih cukup kuat. Kami terus melakukan dialog dan memotivasi. Waktu berjalan terasa sangat lambat.

Akhirnya, upaya itu tidak sia-sia. Waktu berbukapun datang.  Dia terlihat gembira. Segelas air putih hangat langsung dihabiskan. Setelah itu, makan sepiring nasi dengan sup. Masih ada makanan tambahan lainnya.Malam itu, dia terlihat cukup ceria. Kekhawatiran kami hilang. Mudah-mudahan, puasa pertama ini memberi kesan baginya. Untuk mencapai kemenangan memang perlu perjuangan dan kesabaran. Hal ini yang kami coba tanamkan didalam hati dan pikirannya.
(Pekanbaru, Juli 2012)

Tidak ada komentar: