Kepompong bukanlah sesuatu yang indah dipandang, bahkan
cenderung menjijikkan. Didalamnya ada ulat yang akan mengalami masa tidur
panjang, menjadi sesuatu ‘yang bukan siapa-siapa’. Namun inilah masa untuk
mereorientasi kehidupannya dari sebuah sejarah hidup seekor ulat yang sebelumnya
hanya bisa diam ditempat, menjadi kupu-kupu yang bisa terbang tinggi
menjelajahi dunia lebih luas.
Didalam kepompong, ulat akan bermetamorfosa dan memiliki
sepasang sayap. Namun untuk bisa keluar dari kepompong butuh waktu cukup lama
untuk dapat merobek seluruh kepompong yang telah melilit tubuhnya. Kupu-kupu
muda perlu waktu berhari-hari hingga ia akhirnya bisa keluar dan mengembangkan
sayapnya.
Seorang ahli bernama Prof. Michael Behe mengamati bagaimana
perubahan kepompong menjadi kupu-kupu.
Ia menemukan sebuah fakta yang luar biasa. Fakta itu didapatnya ketika
mengamati seekor kupu-kupu muda yang tampak susah payah merobek dan berusaha
keluar lubang kepompong yang sempit dan kecil. Prof. Behe kemudian membantunya
dengan merobek kepompong. Kupu-kupu dengan kepompong yang dirobek itu dapat
membebaskan diri dengan mudah.
Namun, yang terjadi kemudian sangat mencengangkan. Kupu-kupu
yang terbebas dengan mudah dari kepompong nya tersebut ternyata tak pernah
benar-benar menjadi kupu-kupu. Tubuhnya tetap menggelembung dan sayapnya
mengerut tak bisa berkembang. Sepanjang hidupnya, kupu-kupu tersebut hanya bisa
merangkak dan tak pernah bisa terbang.
(Sumber: Suara Hidayatullah, Februari 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar