Minggu, 11 Maret 2012

Pengajaran Dari Kepompong Dan Kupu-Kupu


Kepompong bukanlah sesuatu yang indah dipandang, bahkan cenderung menjijikkan. Didalamnya ada ulat yang akan mengalami masa tidur panjang, menjadi sesuatu ‘yang bukan siapa-siapa’. Namun inilah masa untuk mereorientasi kehidupannya dari sebuah sejarah hidup seekor ulat yang sebelumnya hanya bisa diam ditempat, menjadi kupu-kupu yang bisa terbang tinggi menjelajahi dunia lebih luas.


Didalam kepompong, ulat akan bermetamorfosa dan memiliki sepasang sayap. Namun untuk bisa keluar dari kepompong butuh waktu cukup lama untuk dapat merobek seluruh kepompong yang telah melilit tubuhnya. Kupu-kupu muda perlu waktu berhari-hari hingga ia akhirnya bisa keluar dan mengembangkan sayapnya.

Seorang ahli bernama Prof. Michael Behe mengamati bagaimana perubahan kepompong  menjadi kupu-kupu. Ia menemukan sebuah fakta yang luar biasa. Fakta itu didapatnya ketika mengamati seekor kupu-kupu muda yang tampak susah payah merobek dan berusaha keluar lubang kepompong yang sempit dan kecil. Prof. Behe kemudian membantunya dengan merobek kepompong. Kupu-kupu dengan kepompong yang dirobek itu dapat membebaskan diri dengan mudah.

Namun, yang terjadi kemudian sangat mencengangkan. Kupu-kupu yang terbebas dengan mudah dari kepompong nya tersebut ternyata tak pernah benar-benar menjadi kupu-kupu. Tubuhnya tetap menggelembung dan sayapnya mengerut tak bisa berkembang. Sepanjang hidupnya, kupu-kupu tersebut hanya bisa merangkak dan tak pernah bisa terbang.
(Sumber: Suara Hidayatullah, Februari 2012)

Tidak ada komentar: