Kata-kata maaf, boleh jadi sudah kurang familiar dikalangan
sebahagian penduduk negeri ini. Baik itu berupa minta maaf maupun memberi maaf.
Sebuah kejadian kecil yang kami alami, dapat menjadi contoh nyata tentang kata
“maaf” itu.
Kami menghadiri sebuah acara pernikahan kerabat. Ketika
menikmati makan siang, kepala isteri saya tersentuh oleh tangan seorang tamu
lain yang duduk dibangku barisan belakang. Sentuhan itu cukup terasa dan
berlangsung dua kali. Merasa terganggu, isteri saya melihat kebelakang. Tetapi
si tamu itu (seorang ibu-ibu), tenang-tenang saja. Tidak ada kata maaf keluar
dari mulutnya.
Mungkin hal itu dianggap biasa-biasa saja. Mungkinkah
menyentuh kepada orang lain dengan sengaja atau pun tidak sudah bukan merupakan
kesalahan? Atau, minta maaf atas sebuah
kesalahan dianggap tidak penting lagi?
Kejadian tersebut, mengingatkan saya akan sebuah insiden
kecil. Ketika keluar dari toilet pesawat, tanpa sengaja, ujung kaki saya
menyentuh kaki seorang penumpang yang sedang berdiri didekat pintu. Sebagai
tanda mohon maaf, saya menganggukkan kepala dan tersenyum. Ternyata bagi orang
itu (warga negara asing), belum cukup. “ You can say sorry”, katanya. Saya
melihat ada kesungguhan diwajahnya. Saya pun mengucapkan yang dia minta
‘sorry’. Peristiwa ini terjadi didalam perjalanan pulang ke tanah air. Saya
menumpang pesawat dari maskapai penerbangan asing. Mayoritas penumpangnya
memang orang asing.
Dari peristiwa ini, saya mengambil pengajaran, betapa
pentingnya kata “maaf” bagi orang-orang tertentu. Dan betapa tidak familiarnya
kita dengan kata-kata itu. Mungkin juga kita sudah sangat terbiasa dengan
kesalahan-kesalahan yang melanggar etika/sopan santun. Sehingga etika/sopan
santun itu tidak penting lagi.
Contoh kecil ini hanya melibatkan beberapa orang. Mudah-mudahan
masih sangat banyak penduduk negeri ini yang mudah minta maaf dan mudah pula
memaafkan. Daripada mengucapkan : “ You can say sorry”, lebih baik simpan dalam
hati dan pikiran kalimat : “ Tidak mengapa, saya selalu memaafkan anda”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar