Ada sebuah kisah yang sangat menyentuh. Kisah tentang sebuah
kebaikan. Kebaikan yang diberikan, pada suatu ketika mendapat balasan jauh
lebih besar. Kisah ini, patut dijadikan motivasi agar selalu memanfaatkan kesempatan
untuk berbuat baik. Jika kesempatan untuk melakukan kebaikan itu datang,
lakukanlah dengan ikhlas.
Kisah ini saya kutip dari Bulletin Dakwah & Informasi
Pusdai Jawa Barat.
Suatu hari seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual
asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan ia
sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah
berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda
membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani
meminta segelas air.
Wanita muda tersebut melihat dan berfikir bahwa anak lelaki
tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak
lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya : ” Berapa saya
harus membayar untuk segelas besar susu ini?. Wanita itu menjawab :” Kamu tidak
perlu membayar apapun. Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk
kebaikan”, kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan
susunya dan berkata :” Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda”.
Sekian tahun kemudian, seorang wanita dari kota kecil dikirim
kerumah sakit dikota besar karena mengalami sakit yang sangat kritis. Dr.
Howard Kelly seorang dokter specialis dipanggil untuk melakukan pemeriksaan.
Pada saat ia mendengar nama kota asal si
wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Dia
bergegas melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut.
Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui siwanita itu
untuk melakukan pemeriksaan. Dengan sekali pandang, ia mengenali wanita
tersebut. Ia kemudian kembali keruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan
upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, ia selalu
memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu. Setelah melalui perjuangan
yang panjang, akhirnya wanita itu mengalami perbaikan kesehatan dan sembuh.
Menjelang kepulangannya, sebuah surat dari rumah sakit dikirimkan kekamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak
akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya.
Akhirnya, ia memberanikan diri untuk membaca tagihan
tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar
tagihan tersebut, ia membaca tulisan yang berbunyi …” Telah dibayar lunas
dengan segelas besar susu…” tertanda Dr. Howard Kelly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar