Ada
dua hal yang selalu menjadi masalah bagi saya bila menggunakan kendaraan
pribadi dalam kota Bandung. Kemacetan dan tempat parkir. Masalah ini semakin
terasa pada hari libur. Jumlah kendaraan bertambah, terutama dari Jakarta. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya kendaraan berplat nomor ‘B’.
Untuk
menghindari kemacetan dan masalah parkir itu, saya lebih senang menggunakan
angkutan umum bila bepergian dalam kota. Hampir semua jalan di Bandung dilalui
angkutan kota (angkot). Untuk mengetahui angkot mana yang harus ditumpangi
untuk tujuan tertentu, bisa ditanyakan kepada petugas parkir, pedagang
dipinggir jalan atau pengemudi angkot. Sesama penumpang angkot pun dapat
bertanya. Selama ini saya selalu mendapatkan jawaban yang benar. Jadi tidak
usah khawatir.
Kemudahan
lainnya, angkot jurusan tertentu beroperasi 24 jam. Relatif aman. Saya pernah
beberapa kali menggunakan angkot pada tengah malam, bahkan pernah juga pada
dini hari ( sekitar jam 03.00 WIB). Bila ingin menggunakan angkot pada tengah
malam, tetap perlu berhati-hati. Kalau bisa tidak sendirian. Naik dan turun
tidak ditempat sepi.
Dengan
menggunakan angkot, banyak tempat di kota Bandung sudah saya kunjungi.
Ongkosnya berkisar antara Rp.1.000 s/d Rp. 5.000,- Tergantung jarak. Jauh atau
dekat berbeda. Tidak perlu memikirkan tempat parkir dan kemacetan. Pengemudipun
cukup ramah, suka mengobrol. Sedikit kendala bagi saya adalah soal bahasa. Saya
belum menguasai bahasa sunda, padahal umumnya pengemudi angkot menggunakan
bahasa itu. Terimakasih pengemudi angkot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar