Bebas macet. Itulah kesan saya ketika berada di Kota Bengkulu. Banyak kota di Indonesia menghadapi masalah transportasi. Jumlah kendaraan tidak seimbang dengan luas/panjang jalan raya. Bahkan, kota identik dengan kemacetan. Namun, tidak demikian halnya dengan kota Bengkulu. Beberapa kali berkeliling dikota ini, saya tidak menemukan kemacetan. Lalu lintasnya lancar.
Sekurang-kurangnya, ada tiga titik keramaian lalu lintas di kota Bengkulu. Pertama sepanjang jalan Suptapto dan jalan S. Parman. Dijalur ini ramai ketika pagi menjelang jam kerja/sekolah dan sore hari. Kadang lalu lintas sedikit tersendat didepan SPBU jalan S. Parman. Kedua, Lingkar timur. Sedikit tersendat di dekat pasar Panorama. Banyak penjual buah- buahan dan kerupuk. Jika ingin membeli kerupuk ikan untuk oleh-oleh, harga di lingkar timur ini sedikit lebih murah dibandingkan tempat lain. Ketiga, jalan yang menyusuri pantai yaitu Pantai Tapak Pederi, Pantai Jakat dan Pantai Panjang pada sore dan malam hari, terutama pada hari libur.
Kota Bengkulu memiliki daya tarik tersendiri. Memiliki garis pantai lumayan panjang. Pada hari libur, pantai ini ramai dikunjungi. Namun, lalu lintas disepanjang garis pantai ini tetap lancar. Parkir kendaraan juga tidak sulit. Dapat memilih banyak tempat. Parkir dipinggi jalan juga tidak akan menggangu lalu-lintas. Jalannya cukup lebar.
Bagi pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan, perlu berhati-hati. Banyak pengemudi kendaraan terutama sepeda motor memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Apalagi dimalam hari. Lampu jalan belum memadai. Masih banyak tempat tanpa penerangan lampu jalan.
Jadi, jika ingin berwisata dan tidak ingin diganggu kemacetan, berkunjunglah ke Bengkulu. Objek wisatanya banyak, arus lalu-lintasnya lancar.
Bengkulu, 16 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar