Pernahkah terlintas dipikiran anda
untuk menyepelekan sebuah barang curian? Atau menganggap tidak apa-apa jika
mengambil barang orang lain yang harganya tak seberapa? Buanglah jauh-jauh
pemikiran seperti itu. Sebab, ancaman besar menghadang perbuatan mencuri. Coba
cermati hadits shahih berikut ini:
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a katanya:”Kami keluar bersama Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam menuju ke Khaibar. Allah memberikan kemenangan kepada kami,
tetapi kami tidak mendapatkan harta rampasan perang berupa emas atau perak.
Kami hanya mendapatkan barang-barang, makanan dan pakaian. Kemudian kami
berangkat menuju kesebuah lembah dan
terdapat seorang budak bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam – milik
Nabi yang diberikan oleh seorang lelaki dari Jusam. Budak itu bernama Rifa’ah
bin Zaid dari Bani Ad-Dhubaib. Ketika kami menuruni lembah, budak Rasulullah
itu berdiri untuk melepaskan pelananya, tetapi dia terkena anak panah dan ternyata
itulah saat kematiannya. Kami berkata,’ Ketenanganlah baginya dengan syahid
wahai Rasulullah’. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:’ Tidak
mungkin! Demi zat yang menguasai Muhammad sesungguhnya sehelai
baju yang diambilnya dari harta rampasan perang Khaibar, yang tidak
dimasukkan dalam pembagian akan meramaikan lagi api neraka atasnya’. Abu
Hurairah berkata:’ Maka terkejutlah kaum muslimin. Lalu datanglah seorang
lelaki dengan membawa seutas atau dua utas tali pelana, lalu berkata,’ Wahai Rasulullah,
aku mendapatkan sewaktu perang Khaibar’. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:” Seutas atau dua utas tali pelana itu dari neraka”.(HR.
Bukhari-Muslim)
Mencuri sehelai baju saja dapat
membuat pelakunya masuk neraka. Bagaimana nasibnya si pencuri yang mengambil
barang-barang dengan harga lebih dari itu? Sebuah keberuntungan apabila didalam
diri selalu ada rasa takut untuk mengambil sesuatu yang bukan
milik.
Pekanbaru, September 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar