Rabu, 20 Mei 2015

Dunia Lebih Hina Dari Bangkai Kambing



Dalam kehidupan di dunia ini, kita selalu berada pada dua kondisi. Pertama, kita adalah orang yang memiliki harta lebih dari orang lain. Misalnya, rumah lebih bagus daripada rumah tetangga atau saudara. Kendaraan lebih mahal dari kendaraan orang-orang di sekitar. Tidaklah mustahil, kondisi seperti itu menimbulkan perasaan lebih hebat, percaya diri tinggi dan lain-lain perasaan yang sejenis.

Sebagai seorang yang beriman, tentu tidaklah layak menyimpan perasaan seperti itu. Bukankah semua yang kita miliki adalah titipan Allah Ta’ala? Salah satu upaya menepis perasaaan merasa “lebih hebat” tersebut, ada baiknya mengingat dan menegur diri sendiri dengan hadits shahih berikut ini:  

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhu, beliau bercerita bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati pasar melalui sebagian jalan dari arah pemukiman, sementara orang-orang (para sahabat) menyertai beliau. Lalu beliau melewati bangkai seekor kambing yang telinganya cacat (berukuran kecil). Beliau pun mengambil kambing itu seraya memegang telinga nya. Kemudian beliau berkata, “Siapakah di antara kalian yang mau membelinya dengan harga satu dirham?”. Mereka menjawab, “Kami sama sekali tidak berminat untuk memilikinya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?”. Beliau kembali bertanya, “Atau mungkin kalian suka kalau ini gratis untuk kalian?”. Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya hidup pun maka binatang ini sudah cacat, karena telinganya kecil. Apalagi kambing itu sudah mati?” Beliau pun bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah daripada bangkai ini di mata kalian.” (HR. Muslim, 2957) 

Kedua, kita adalah orang yang kondisinya memprihatinkan. Rumah tetangga jauh lebih bagus dari rumah kita. Apalagi masih ngontrak. Kendaraan kita yang paling jelek diantara kendaraan tetangga dan saudara. Atau bahkan tidak memiliki kendaraan. Sekali lagi, tidak mustahil kondisi seperti ini dapat membuat seseorang kehilangan percaya diri. Marasa rendah diri. Ketika perasaan itu mulai mengganggu pikiran, ingatlah bahwa “...sesungguhnya dunia lebih hina disisi Allah daripada bangkai dimata kalian”. Sangatlah tidak layak seseorang merasa kehilangan percaya diri hanya karena sesuatu yang lebih hina dari bangkai hewan.
Pekanbaru, April 2014.

Tidak ada komentar: