Imam Malik bin Anas menyatakan:
Saya hanyalah seorang
manusia, terkadang salah, terkadang benar. Oleh karena itu, telitilah
pendapatku. Bila sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah, ambillah; dan bila tidak
sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah, tinggalkanlah.(a)
Siapapun perkataannya
bisa ditolak dan bisa diterima, kecuali hanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sendiri.(b)
Ibnu Wahhab berkata :” Saya pernah mendengar Malik menjawab
pertanyaan orang tentang menyela-nyela jari-jari kaki dalam wudhu, jawabnya:’ Hal itu bukan urusan manusia’. Ibnu
Wahhab berkata :” Lalu saya tinggalkan beliau sampai orang-orang yang
mengelilingi tinggal sedikit, kemudian saya berkata kepadanya” Kita mempunyai hadits
mengenai hal tersebut. ‘ Dia bertanya:”
Bagaimana hadits itu? Saya jawab :” Laits bin Sa’ad, Ibnu Lahi’ah, ‘Amr bin
Harits, meriwayatkan kepada kami dari Yazid bin ‘Amr Al-Mu’afiri, dari Abi
‘Abdurraman Al-Habali, dari Mustaurid bin Syahdad Al-Qurasyiyyi, ujarnya : Saya
melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggosokkan jari manisnya
pada celah-celah jari-jari kakinya. Malik menyahut :”Hadits ini hasan, saya tidak mendengar ini sama sekali, kecuali kali
ini”. Kemudian dilain waktu saya mendengar dia ditanya orang tentang hal
yang sama, lalu beliau menyuruh orang itu untuk menyela-nyela jari-jari
kakinya.
(Sumber: Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Sifat
Shalat Nabi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar