Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam suka bermusyawarah
dengan para sahabatnya mengenai suatu persoalan yang terjadi juga menyenangkan
mereka supaya mereka lebih giat dalam melakukan tugasnya. Sebagaimana Rasulullah
bermusyawarah dengan mereka dalam peristiwa badar atau ikhwal keberangkatan
menghadang kafilah musyrikin. Para sahabat berkata :” Wahai Rasulullah, jika
engkau mengarungi lautan, niscaya kamipun akan ikut menempuhnya. Jika engkau
menempuh kepekatan malam, niscaya kami mengikutimu. Kami tidak akan berkata
kepada engkau sebagaimana Bani Israel kepada Musa. Mereka mengatakan, “
Pergilah kamu dan Tuhanmu, lalu berperanglah. Kami mau tinggal disini saja.’
Namun, kami mengatakan,’ Pergilah dan kami akan bersamamu, didepan, dikanan,
dan dikirimu dalam berperang. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid I)
Kita hidup tidak sezaman dengan Rasululllah Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Tentu saja kita tidak dapat berjuang bersama beliau. Namun,
kita masih dapat mengatakan bahwa kami senantiasa mengikutimu. Pembuktiannya,
dengan senantiasa berusaha melakukan suruhannya dan menjauhkan larangannya.
Bagaimana cara kita melakukan suruhan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam? Mempelajari Al Qur’an dan sunnah. Disanalah terdapat semua
suruhan dan larangan bagi pengikut Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kita tidak perlu mengatakan, jika engkau mengarungi lautan
niscaya kami akan ikut menempuhnya. Tetapi, patut kita katakan, jika engkau
shalat maka kami akan shalat seperti yang engkau ajarkan. Kita juga tidak perlu
mengatakan, jika engkau menempuh kepekatan malam, niscaya kami mengikutimu.
Namun, patut kita katakan, jika engkau berpuasa, maka kami pun akan berpuasa
seperti yang engkau ajarkan. Jika engkau mengajarkan tatacara bertetangga, maka
kami pun akan berusaha mengamalkannya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan
tuntunan lengkap untuk menjalani kehidupan ini. Oleh sebab itu, tidaklah layak
kita masih mencari-cari pola kehidupan yang lain. Rasa bahagia ketika berusaha
menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah, patut kita miliki. Kebahagiaan yang kita
harapkan tidak hanya didunia, tetapi sampai ke akhirat kelak. Insyaallah...
Bengkulu, Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar