Rabu, 17 April 2013

Iblis Menguasai Manusia Ketika Marah Dan Mabuk Hawa Nafsu


Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita sulit menghindarkan diri dari marah dan mengikuti hawa nafsu. Padahal marah itu tidak akan menyelesaikan masalah. Boleh jadi, dengan marah, justeru persoalan bertambah. Dari media massa, dapat kita peroleh informasi, betapa banyaknya masalah yang timbul akibat tidak dapat menahan diri dari marah.

Agar terhindar dari berbagai masalah yang diakibatkan oleh marah, ada baiknya kita cerna dengan cermat penjelasan berikut. Penjelasan ini saya kutip dari Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir oleh Muhammad Nasib Ar-Rifa’i.
 Ibnu Jarir telah mengemukakan hadis Abdullah bin al-Mabarak yang dapat disimpulkan demikian: Ada seorang Nabi, apabila dia meminta informasi mengenai sesuatu, maka dia pergi ke masjid nya yang terletak di luar kota. Kemudian, dia mendirikan shalat sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan kepadanya. Kemudian, dia pun meminta apa yang menjadi perhatiannya.

Ketika dia berada di masjid, datanglah musuh Allah, yaitu iblis, lalu duduk diantara nabi tersebut dan arah kiblat. Nabi itu berkata:” Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”. Maka musuh Allah berkata:” Beritahukanlah kepadaku perkara apakah yang engkau gunakan sehingga engkau selamat dariku?  Nabi itu berkata:”Justeru beritahukanlah kepadaku ihwal suatu perkara yang kamu gunakan untuk mengalahkan manusia sebanyak dua kali”. 

Maka, masing-masing tetap pada pendiriannya. Akhirnya nabi itu mengatakan firman Allah Ta’ala:” Dan apabila setan menggodamu dengan suatu godaan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya, Dia Mahamendengar lagi Mahamengetahui. Dan aku demi Allah, tidaklah aku merasakan adanya kamu, melainkan aku berlindung kepada Allah darimu”. 

Musuh Allah berkata:” Kamu benar, dengan meminta perlindungan itulah kamu dapat selamat dariku,” Nabi berkata:” Beritahukanlah kepadaku perkara yang kamu gunakan sehingga dapat mengalahkan manusia dua kali”. Musuh Allah menjawab, “ Aku mengendalikannya ketika dia marah dan dimabuk hawa nafsu”.(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)

Setelah mencermati penjelasan diatas, berhati-hatilah dengan marah. Jangan diperturutkan. Berusahalah sekuat tenaga dan pikiran untuk mengendalikan diri. Dengan demikian, kita akan terhindar dari masalah-masalah lainnya yang mungkin saja terjadi akibat marah. Insyaallah...

(Pekanbaru, Maret 2013)

Tidak ada komentar: