Rabu, 20 Juli 2011

Merantau Ke Kota Medan Propinsi Sumatera Utara

Mungkin disebabkan oleh kegemaran melakukan perjalanan, maka hal-hal yang berhubungan dengan perjalanan sepertinya tersimpan dengan baik didalam memori saya. Salah satu peristiwa masa sekolah yang masih dapat saya ingat dengan baik adalah kejadian yang berhubungan dengan alamat.

Ketika itu hari libur, saya jalan pagi sendirian. Ada seseorang (laki-laki) menanyakan alamat saudaranya. Dia menenteng tas. Kemungkinan baru datang dari tempat lain. Saya tahu alamat itu, sekitar 2 km dari rumah. Kalaupun saya beritahu, kemungkinan dia akan kesulitan juga menemukannya. Apalagi di pagi hari, jalanan masih sepi.

Saya putuskan untuk mengantarkannya langsung. Sekalian olah raga. Saya minta dia menunggu sebentar dan saya pulang mengambil sepeda. Dengan sepeda itu, saya antarkan dia sampai kealamat yang dituju. Dia berterima kasih dan masuk pekarangan rumah. Saya masih menunggu. Setelah yang punya rumah keluar dan saya yakin itu saudaranya, barulah saya pulang.

Beberapa waktu kemudian, saya merantau pertama kalinya ke kota Medan Propinsi Sumatera Utara untuk mengikuti pendidikan. Bis yang saya tumpangi tiba di Medan, hari sudah malam. Oleh petugas di loket, saya dan seorang teman dititipkan ke seorang tukang beca untuk diantar kepenginapan.

Pagi-pagi sebelum sarapan, saya dan teman ini jalan kaki tanpa tujuan. Tidak tahu harus kemana. Kami sama-sama baru pertama kali kekota ini. Tidak lama kami berjalan, tiba-tiba terlihat papan nama kantor tempat kami harus melapor. Alhamdulillah. Sulit dilukiskan kegembiraan saya waktu itu. Tanpa bersusah payah dapat menemukan alamat. Mungkin, seperti itulah gembiranya, seorang bapak  yang saya antarkan kealamat saudaranya dulu itu.

Pengalaman ini, memberi pengajaran kepada saya, bahwa tidak ada ruginya memberikan pertolongan ikhlas kepada orang yang membutuhkan, walaupun sekedar menunjukkan alamat.
Pekanbaru, 19 Juli 2011

Tidak ada komentar: