Di era tahun 1960 dan 1970an, Teratak Buluh merupakan salah satu tujuan wisata favorit. Terutama bagi pelajar di kota Pekanbaru. Waktu itu, kendaraan yang digunakan umumnya sepeda. Karena jaraknya relatif dekat ( sekitar 13 km), maka teratak buluh dijadikan tempat tujuan wisata.
Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menyambut liburan sekolah, adalah wisata bersama. Karena kendaraan yang digunakan sepeda, maka dipilihlah lokasi yang relatif dekat. Salah satunya Teratak Buluh. Berwisata kesini tidak memerlukan biaya banyak. Masing-masing membawa bekal makanan.
Pinggiran sungai Kampar di Teratak Buluh dijadikan tempat berkumpul, beristirahat dan makan-makan. Ada juga yang memanfaatkan sungai untuk berenang atau berperahu (sampan).
Ketika itu, dikiri dan kanan jalan menuju Teratak Buluh masih banyak pepohonan. Apalagi, kendaraan bermotor masih sedikit. Mobil penumpang, umumnya melakukan perjalanan dimalam hari. Sehingga perjalanan dengan menggunakan sepeda terasa cukup nyaman dan memberi kesan tersendiri.
Sekarang, kondisinya sudah berbeda. Jika ingin menggunakan sepeda kesana, perlu hati-hati. Jalan menuju Teratak Buluh sudah ramai oleh kendaraan bermotor. Dikiri kanan jalan juga sudah banyak bangunan. Dengan kemajuan teknologi, kita memang mendapat banyak kemudahan. Tetapi disisi lain, kita juga kehilangan.
Pekanbaru, 17 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar