Rabu, 22 Januari 2014

Kebun Kurma Abu Dahdah Yang Rindang, Ditaburi Permata Dan Mutiara (Balasan Membelanjakan Harta Dijalan Allah)


Betapa banyaknya tandan anggur dan wangi-wangian yang disediakan untuk Abu Dahdah didalam surga. Didalam riwayat yang lain, ‘Betapa banyaknya pohon kurma yang rindang ditaburi permata dan mutiara yang disediakan untuk Abu Dahdah didalam surga. Hal ini dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah Abu Dahdah “meminjamkan” kebunnya kepada Allah. Kebun tersebut berisi 600 pohon kurma sedangkan Ummu Dahdah dan keluarganya berada disana.

Kisah yang dapat memotivasi kita untuk membelanjakan harta di jalan Allah ini termuat di dalam Ringkasan tafsir Ibnu Katsir jilid 4.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud berkata, “ Ketika turun ayat, Dan siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, Abu Dahdah al-Anshari mengatakan, ‘ Ya Rasulullah, Allah menginginkan pinjaman dari kami? Rasululllah menjawab, ‘Betul, hai Abu Dahdah’. Dia kemudian berkata, ‘ Perlihatkan kepadaku tanganmu, ya Rasulullah. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulurkan tangan kepadanya. Abu Dahdah pun berkata, ‘Sesungguhnya aku telah meminjamkan kebunku kepada Tuhanku’. Ketika itu kebun yang menjadi miliknya itu memiliki 600 pohon kurma sedangkan Ummu Dahdah dan keluarganya berada disana.

Kemudian Abu Dahdah datang dan menyeru, ‘Hai Ummu Dahdah’. Dijawab ‘ya’. Katanya lagi, ‘Keluarlah kamu dari sana karena aku telah meminjamkannya kepada Tuhanku’. Dalam riwayat lain dikatakan Ummu Dahdah berkata,’ Kalau begitu perniagaanmu ini akan beruntung, hai Abu Dahdah’. Dan ia segera memindahkan barang-barang dan anak-anak kecilnya dari sana. Dan Rasulullah mengatakan: “Betapa banyaknya tandan anggur dan wangi-wangian yang disediakan untuk Abu Dahdah didalam surga. Didalam riwayat yang lain, ‘Betapa banyaknya pohon kurma yang rindang ditaburi permata dan mutiara yang disediakan untuk Abu Dahdah didalam surga.(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muhammad Nasib Ar-Rifa’i)


Tidak ada komentar: