Minggu, 09 Oktober 2011

Berkunjung Ke Duri Kabupaten Bengkalis Dulu dan Sekarang

Duri merupakan ibukota Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau. Terletak sekitar 130 km dari Pekanbaru. Untuk menuju kesini, dapat melalui jalan darat menggunakan bus umum ataupun travel.

Duri terletak diwilayah operasional PT. Chefron Pacific Indonesia. Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang explorasi minyak bumi. Karena itu, pertumbuhan daerah ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan milik Amerika tersebut. Sekarang Duri sudah berkembang pesat. Penduduknya ramai. Juga terdapat beberapa hotel. Bahkan salah satunya hotel bintang 3.

Dulu, Duri hanya sebuah pemukiman kecil. Di tahun 1970 an, jalan raya menuju kesini dilapisi dengan minyak mentah pengganti aspal. Ketika hujan, jalan menjadi licin. Kondisi jalannya banyak turunan dan tanjakan yang lumayan tinggi.  Sehingga pengemudi harus ekstra hati-hati dan memiliki kemahiran tersendiri. Rem tidak dapat difungsikan. Sebab, jika di rem, kendaraan tetap saja meluncur. Kendaraan umum (bus) menggunakan rantai pada rodanya. Sedangkan ban kendaraan operasional PT. CPI ( waktu itu bernama PT. Caltex Pacific Indonesia), menggunakan paku khusus.

Suatu kali, saya diajak bapak melalui jalan ini. Kami menggunakan mobil sedan. Ketika sampai di daerah Minas ( sekitar 30 km dari Pekanbaru), hujan turun. Saya disuruh Bapak turun dan mengambil dahan-dahan kecil untuk mengalas ban agar tetap dapat berputar. Diturunan  kendaraan antri. Turun satu-satu menghindari tabrakan. Kendaraan belum begitu banyak.

Berhasil melewati satu turunan, bapak menyuruh saya ikut naik lagi. Waktu itu tengah malam dan sepi. Ketika melewati sebuah turunan lagi, mobil berputar dan tidak dapat dikendalikan. Mesin mobil mati dan kami hanya bisa terdiam. Setelah tiga kali berputar, mobil membentur tebing dan berhenti. Malam itu, kami tidak melanjudkan perjalanan. Perjalanan dilanjudkan esok harinya setelah jalan agak kering.
Sekarang, perjalanan ke Duri dapat ditempuh lebih kurang 3 jam. Jalanan sudah beraspal. Namun, akibat banyaknya kendaraan berat yang lewat, jalan ini selalu saja mengalami kerusakan. 

Pekanbaru, 7 Oktober 2011

Tidak ada komentar: