Rabu, 12 Januari 2011

MENGUNJUNGI RANTAU BERANGIN-RIAU


Rantau Berangin merupakan sebuah pemukiman. Terletak di pinggir Sungai Kampar. Sekitar 90 km dari Pekanbaru. Disini terdapat persimpangan menuju Sumatera Barat dan Sumatera Utara.  Setelah melewati jembatan, jalan bercabang dua. Kekiri menuju Sumatera Barat dan kekanan menuju Sumatera utara melalui Pasir Pengarayan ( Kabupaten Rokan Hulu).


Di Rantau Berangin ini, sekarang bahyak terlihat warung-warung penjual makanan dan minumnan. Warung-warung ini buka 24 jam. Umumnya kendaraan pribadi, baik roda 4 maupun roda dua berhenti disini sebelum melanjudkan perjalanan. Ada juga yang sengaja datang kesini untuk makan dan minum. Pada masa libur panjang,  suasana disini terlihat lebih ramai. Banyak kendaraan berhenti, terutama pada malam hari.


Jalan menuju Sumatera Barat, setelah melewati jajaran warung-warung tersebut , menelusuri tebing sungai. Di kanan merupakan perbukitan. Pada hari libur, sering terlihat kendaraan parkir dipinggir jalan. Keluarga berwisata menikmati suasana alami. Makan bersama dibawah rindang pepohonan.


Pada era 1960 an, Rantau Berangin cukup  ramai. Kendaraan  dari Pekanbaru menuju Sumatera Barat dan sebaliknya, selalu berhenti disini. Semua kendaraan harus antri untuk menyeberang dengan menggunakan rakit. Sekali menyeberang, rakit dapat memuat sekitar 4 sampai 6 kendaraan ( tidak termasuk roda dua). Rakit tidak menggunakan mesin, tetapi memanfaatkan arus air untuk bergerak. Ketika air sungai meninggi dan arusnya deras, rakit tidak beroperasi. Akibatnya akan terjadi antrian panjang. Waktu itu, jalan ini merupakan satu-satunya penghubung Riau dengan Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Untuk menuju Sumatera Utara, harus melalui Bukit Tinggi Sumatera Barat. Jalan menuju Pasir Pengarayan rusak berat.


Setelah pembangunan jembatan Rantau Berangin selesai sekitar awal tahun 1970 an, pemukiman ini menjadi sepi. Tidak banyak lagi kendaraan yang berhenti. Akibatnya, banyak warung yang tutup. 


Seiring dengan perkembangan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, Rantau Berangin mulai ramai kembali. Diperbaikinya jalan menuju Pasir Pengarayan, terus ke Sumatera Utara, juga ikut berperan terhadap perkembangan Rantau Berangin.

Tidak ada komentar: